Jumat 10 Jun 2016 14:21 WIB

Alasan Begal Beraksi di Depok, Bekasi, dan Tangerang

Rep: Muhyiddin/ Red: Karta Raharja Ucu
Pelaku begal ditangkap (ilustrasi).
Pelaku begal ditangkap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto mengungkapkan penyebab banyaknya aksi begal di kota satelit Jakarta, seperti Depok, Bekasi dan Tangerang.

“Memang terjadinya tindak pidana itu (begal) tidak hanya di Bekasi, Depok, atau pun Tangerang. Tapi, banyak terjadi di daerah itu mungkin karena melihat ada beberapa akses untuk lari dari beberapa TKP,” Budi di Polda Metro Jaya, Kamis (9/6).

Budi menjelaskan, jika para pelaku begal tersebut dilakukan di Jakarta mereka barangkali akan mempertimbangkan ada sekat wilayah, sehingga sulit melarikan diri. “Kalau dia mungkin berada di Jakarta Pusat atau Jakarta Barat, dia masih ada persekatan dengan wilayah utara, wilayah timur, dan selatan. Tapi kalau berada di Bekasi, dia langsung bisa langsung lari ke Jawa Barat atau pun kemana gitu,” kata dia menjelaskan.

Berdasarkan analisa kepolisian selama ini para pelaku begal tersebut, kata dia, akan selalu mencari akses jalur yang paling memungkinkan untuk escape atau melakukan penyelamatan diri. Karena itu, kata dia, TKP aksi begal tersebut seringkali berada di daerah lingkar Jakarta, bukan di pusat perkotaan.

“Mungkin itu salah satu modusnya,” ujar dia.

Dengan ini, kata dia, Kepolisian akan terus meningkatkan pengamanan yang bersifat low profile yaitu dengan melakukan patroli, atau pun dengan pengamanan high profile dengan melakukan upaya-upaya penindakan paksa kepolisian.

“Sebenarnya imbaukan ke masyarakat, kita ini yang harus peduli terhadap harta, raga dan jiwa kita. Kita yang harus peduli bagaimana apakah kita tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan. Terus tidak menggunakan kendaraan pada malam hari, kita menghindari daerah-daerah yang rawan terjadinya tindak pidana itu,” jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement