REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya keluarga dan para penggemar yang datang ke pemakaman petinju dunia Muhammad Ali. Rupanya pemakaman yang terletak di Louisville, Kentucky, tersebut juga dihadiri oleh banyak petinju Hong Kong dan Cina daratan.
Mereka ikut merasakan duka mendalam atas kepergian Ali. Ali pertama kali mengunjungi Cina sekitar 37 tahun lalu. Ia hanya menghabiskan beberapa jam di ibu kota Cina, Beijing. Pada 1979, Ali menjadi atlet asing pertama yang mengunjungi Cina atas undangan Komite Olimpiade Cina dan Federasi Olahraga Cina. Dia juga memainkan peran langsung dalam menghidupkan kembali jejak olahraga Cina.
Pascakedatangannya, tinju mendapatkan kembali popularitasnya di Cina. Partai berkuasa saat itu, Partai Komunis Cina telah melarang olahraga tinju pada 1959 demi alasan keamanan. Namun dalam pertemuan dengan pemimpin Cina Deng Xiaoping, Ali dilaporkan mengangkat prospek dan berhasil membawa tinju kembali ke Cina.
"Selama orang-orang menginginkannya, kita akan mengembangkannya," jawab Deng seperti dikutip dari Aljazirah, Kamis (9/6).
Ali kembali lagi ke Cina pada 1985. Ia menggelar sesi tinju dengan petinju Cina salah satunya Xiong Wei. "Waktu itu Cina masih terisolasi dari dunia luar dan pada masa it tinju dilarang di negara itu. Penggemar hanya bisa praktik dalam kerahasiaan," ujar anak dari Xiong Wei, Xiong Xin yang sekarang menjadi juara tinju Shanghai.
Ali tidak hanya memberi mereka bimbingan teknik, tetapi juga memulihkan harapan dan kepercayaan yang mengilhami para petinju untuk berkomitmen.
Setelah kematian Ali, banyak ungkapan belasungkawa dituangkan melalui Weibo (layanan microblogging seperti Twitter di China). Pengguna media sosial banyak memposting emoji lilin. "Saya akan mengunjungi pemakaman idola saya, Muhammad Ali, setelah memenangkan pertarungan profesional," tulis petinju Zou Shiming yang akan bertarung di AS pada Sabtu (11/6) untuk pertama kalinya. Namun sekarang, Zou hanya bisa berdoa agar Ali damai di surga dan bebas dari penyakit dan rasa sakit.
"Dan (Ali) bebas dari penyakit dan rasa sakit," ujarnya