REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kondisi Pasar Induk Cibitung di Jalan Teuku Umar, Wanasari, Kec Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dinilai memprihatinkan. Kelompok pedagang dan DPRD Kabupaten Bekasi telah mengusulkan supaya revitalisasi segera dilakukan untuk menambah daya saing.
Pemerintah Kabupaten Bekasi merencanakan revitalisasi Pasar Induk Cibitung akan dimulai pada tahun 2017 mendatang. Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Bekasi, Mulyana Mukhtar, mendorong jajaran eksekutif Pemkab Bekasi untuk segera melakukan proses revitalisasi Pasar Induk Cibitung. Menurut dia, kondisi Pasar Induk Cibitung yang seringkali tergenang banjir dan bau tidak sedap sangat memprihatinkan.
Genangan air membuat pasar induk penyedia sayur dan buah-buahan itu semakin becek dan berbau. Ia mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan kunjungan ke pasar tersebut untuk mengetahui kondisi kelaikan pasar.
"Pembangunan Pasar Induk Cibitung itu memang sudah disepakati para pedagang untuk segera dilakukan revitalisasi karena kaitan kita sudah ada kompetitor Pasar Induk Modern Cikopo di Purwakarta," kata Mulyana kepada Republika, Jumat (10/9).
Menurut Mulyana, kebutuhan revitalisasi Pasar Induk Cibitung sudah mendesak dilakukan untuk meningkatkan daya saing pedagang. Apabila tidak segera dilakukan, tidal mustahil masyarakat akan beralih ke lokasi lain yang lebih bersih dan nyaman. Ia berjanji, Komisi 2 DPRD Kab Bekasi akan segera menyiasati masalah tersebut.
Di samping kondisi pasar yang memang sudah kumuh, kata Mulyana, Pasar Induk Cibitung akan habis hak guna pakainya di tahun 2019. Ia meminta pengelola pasar dan Pemkab Bekasi untuk segera melakukan hal-hal yang dianggap perlu dan mengarah pada revitalisasi.
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk persiapan revitalisasi harus segera diurus dari sekarang supaya pada tahun 2017 mendatang bisa dilaksanakan. "Jangan menunggu 2017 baru diurus. Urus dari sekarang. 2017 bisa kita laksanakan," tambah Mulyana.
Ketua Komisi 2 DPRD Kab Bekasi ini berpendapat, revitalisasi harus dilakukan secara menyeluruh. Tidak terkecuali masalah drainase, bangunan, maupun konsep pasarnya. Pasalnya, secara keseluruhan kondisi bangunan Pasar Induk Cibitung sudah tertinggal.
Pihak DPRD berharap adanya revitalisasi pasar akan menambah daya saing Pasar Induk Cibitung dari kompetitor utamanya Pasar Induk Modern Cikopo. Mengenai skema revitalisasi, ia menyerahkan kepada jajaran eksekutif apakah akan menggandeng pihak swasta atau dikelola sendiri oleh pemerintah. "Siapapun yang mengelola yang penting menjadi sebuah pasar yang lebih baik ke depan," kata dia.
"Kita akan buka tender tahun depan," kata Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, kepada Republika, Jumat (10/6). Apabila anggaran tim lelang dan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan tersedia, tahun 2017 akan dilaksanakan proses lelang.
Neneng menyatakan, Pemkab Bekasi akan melibatkan pihak swasta dalam realisasi program revitalisasi pasar induk lantaran keterbatasan APBD Kabupaten Bekasi. Anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan revitalisasi dia perkirakan dapat mencapai Rp 500 miliar.
Neneng membenarkan Pemkab Bekasi telah menerima masukan dari para pedagang di pasar induk supaya melakukan revitalisasi. Hingga kini, menurut Neneng proses revitalisasi masih dalam tahap kajian naskah akademis. Ia berharap hasil kajian teknisnya dapat direalisasikan tahun depan