REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 19 warga mengaku pada Presiden Joko Widodo tak ada aliran listrik di rumah mereka. Hal tersebut disampaikan warga di sela-sela acara peresmian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Desa Kemiri, Kabupaten Tangerang yang dihadiri Presiden Jokowi, Jumat (10/6).
Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit menuturkan, mulanya Jokowi yang berinisiatif bertanya langsung pada warga. Ia meminta warga yang rumahnya belum terailiri listrik untuk maju ke panggung acara.
Ternyata ada 19 orang yang akhirnya maju ke panggung. Mereka mengaku belum memiliki KWH meter, sehingga untuk mendapatkan listrik harus menarik kabel dari tetangga.
Presiden langsung memerintahkan kepada Dirut PLN Sofyan Bashir untuk segera mengaliri listrik secara langsung ke rumah 19 warga tersebut. "Saya minta minggu ini dipasang di rumah yang 19 ini," ujar Presiden.
Dirut PLN menyanggupi perintah Presiden tersebut dan menyatakan biaya pemasangan akan menjadi tanggungan PLN. PLTU Lontar sendiri merupakan bagian dari listrik 35 ribu MW yang menjadi target pemerintah. PLTU Lontar akan memiliki kapasitas 315 MW yang dapat menambah pasokan listrik untuk Jakarta dan Banten.