REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Personel Polsekta Medan Baru menggerebek penjual petasan di Jalan Kiai Haji Zainul Arifin, Kelurahan Madras Hulu, Medan dan menyita ratusan jenis petasan.
"Razia petasan itu dilaksanakan untuk meredam maraknya peredaran barang yang berbahaya itu selama bulan puasa," ujar Kapolsek Medan Baru Kompol Ronni Bonic kepada wartawan, Jumat (10/6).
Dari kios milik RC (26 tahun) polisi menyita dua buah Roman Candle 5 shoot, empat buah Roman Candle 8 shoot, dua buah gasing teratai, lima kotak sunset, empat kotak misil, enam kotak happy flower, dan lima buah roman candle. Kemudian dari kios milik SW (59) polisi menyita satu buah mercon 48 shoot, satu buah 4 kali pecah, satu buah supernova, delapan buah 8 bola, dua buah Bima Sakti, dan satu buah bang-bang.
Dari milik WND (21) polisi menyita barang bukti sembilan mercon Roman Candle Besar 8 shoot (1,9), 10 buah Roman Candle 8 shoot (1,5), tujuh buah Roman Candle kecil 5 shoot, dan delapan buah Roman Candle kecil 8 shoot, lima buah Roman Candle sedang 10 shoot, lima bungkus Eagle 15 shoot, 10 bungkus kecil mercon cabe, tiga bungkus mercon alteleri, satu bungkus roket, lima kotak double bang, dan empat kotak smoke bang.
"Dari ketiga kios tersebut dilakukan penyitaan barang bukti dikarenakan pemilik tidak dapat menunjukkan surat izin atas kegiatan penjualan kembang api atau petasan tersebut," ucap Kapolsek.
Ia menambahkan, usai melakukan penyitaan barang bukti kembang api itu petugas akan melakukan penyelidikan untuk mencari distributor petasan tersebut. Sementara itu di lokasi terpisah petugas Polsek Medan Timur, Jumat, pukul 18.00 WIB menggelar razia di lokasi Spa/Panti Pijat "D'Six Start" Jalan Negara Medan.
Dalam razia tersebut, petugas mengamankan sembilan orang yang terdiri dari lima orang perempuan dan empat orang laki laki.
Kapolsek Medan Timur Kompol B Malau mengatakan razia ini digelar dalam rangka memberantas penyakit masyarakat selama bulan Puasa, seluruh orang yang diamankan tidak ditahan, hanya diberi pembinaan.
Razia itu berdasarkan informasi masyarakat yang menyebutkan masih beroperasinya lokasi spa di saat bulan Ramadhan. Mendapat laporan itu, petugas lalu melakukan penyelidikan dan turun ke lokasi untuk melakukan penggerebekan.