Sabtu 11 Jun 2016 01:03 WIB

Banjir Rob, Proyek Reklamasi, dan Derita Nelayan Jakarta

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
  Genangan banjir rob di kawasan pasar ikan Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (8/6).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Genangan banjir rob di kawasan pasar ikan Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Namun suasana Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, tampak sepi. Sejak diterjang banjir rob akhir pekan lalu, aktivitas perekenomian di kawasan tersebut belum juga menunjukkan geliatnya.

Hanya ada sedikit ruko (rumah toko) yang buka di sekitar pelabuhan. Sementara, beberapa pria terlihat sibuk membersihkan lumpur bercampur pasir yang menutupi sebagian ruas jalan di kawasan itu. "Sudah empat hari belakangan jalan-jalan di pelabuhan tergenang air laut akibat pasang dan jebolnya tanggul di kawasan ini," ujar seorang warga Muara Baru, Syahid (53 tahun), kepada Republika.co.id, Jumat (10/6).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Muara Baru, AKP Mulyana mengungkapkan, posisi tanggul yang jebol terletak di sisi timur pelabuhan. Saat ini, tanggul yang rusak itu sudah diperbaiki oleh petugas dari dinas terkait.

Salah seorang nelayan yang bekerja di tempat pembekuan ikan Pelabuhan Muara Baru, Ratam (61) mengatakan, jebolnya tanggul membuat kawasan itu dilanda banjir rob sejak Senin (6/6) pagi. Pada waktu itu, air laut yang menggenangi jalan-jalan di situ mencapai 50 sentemeter. Akibatnya, aktivitas di pelabuhan perikanan tersebut lumpuh total.

"Kamis (9/6) kemarin saja tinggi airnya masih sedengkul. Tadi pagi baru benar-benar surut," kata pria kelahiran Indramayu, Jawa Barat itu.

Meski banjir kini sudah hampir sepenuhnya surut, aktivitas warga dan belum sepenuhnya normal. Saat ini, kata Ratam, para buruh pelabuhan masih sibuk menata kembali pekerjaan mereka yang sempat terbengkalai akibat bencana tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement