Sabtu 11 Jun 2016 13:34 WIB

Bill Clinton Sebut Muhammad Ali Pejuang Kemanusiaan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Jenazah Muhammad Ali saat hendak dimakamkan.
Foto: REUTERS/Michael Clevenger/POOL
Jenazah Muhammad Ali saat hendak dimakamkan.

REPUBLIKA.CO.ID, LOUISVILLE -- Mantan presiden Amerika Serikat, Bill Clinton menyampaikan pidato penghormatannya untuk almarhum Muhammad Ali, Jumat (10/6). Ia menyebut legenda tinju dunia itu sebagai seorang pejuang untuk kemanusiaan.

Clinton memuji semangat Ali yang digambarkannya sebagai sesuatu yang luar biasa. Ia melawan penyakit Parkinsonnya selama puluhan tahun. Keduanya pernah bertemu dan berjabat tangan saat Olimpiade 1996.

"Saya pikir dia memutuskan sesuatu yang saya harap setiap anak muda juga memutuskannya. Ia memutuskannya di usia sangat muda untuk menulis kisah hidupnya," kata Clinton seperti dilansir Daily Mail. Ia menyeru generasi muda untuk mencontoh Ali.

Clinton adalah satu dari sembilan orang yang berpidato untuk melepas kepergian Ali. Ia juga tak hanya memujinya dalam kekuatan dan kecepatan di ring tinju, tapi juga aksi Ali di ranah kemanusiaan.

"Saya akan selalu berpikir Muhammad sebagai orang yang bebas yang sadar bahwa tak semua hal bisa dikendalikan penuh," kata Clinton. Menurutnya, penyakit Parkinson tidak membuat Ali semakin lemah tapi malah semakin besar dan kuat.

Meski tak bisa lagi menunjukan kekuatannya, tapi Ali bisa menggerakan hati dan pikiran banyak orang. Clinton mengatakan pada dasarnya Ali adalah pejuang universal untuk kemanusiaan. "Kita harus menghormatinya dengan membawa hadiah kita untuk dunia, seperti yang ia lakukan," tutup Clinton yang disambut tepuk tangan riuh.

Clinton adalah orang terakhir yang menyampaikan pidato. Kini Muhammad Ali telah dimakamkan. Mungkin hanya ratusan ribu orang mengantarkannya ke tempat peristirahatan. Namun jutaan orang terinspirasi dengan kisah hidupnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement