REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dan Dishub Jawa Barat bersama Direktorat Jenderal Lalu Lintas Angkutan Darat Kemenhub menggelar pengecekan kelayakan angkutan umum khususnya bus jelang arus mudik Lebaran di Terminal Leuwipanjang Kota Bandung, Sabtu (11/6).
Dari pengecekan lapangan di Terminal Leuwipanjang, ditemukan beberapa kerusakan pada fisik bus. Kerusakan ini dinilai dapat membahayakan penumpang yang naik.
Kepala Seksi Pengujian Dishub Kota Bandung Asep Koswara mengatakan ada lima bus yang secara fisiknya tidak layak untuk beroperasi. "Yang ditemukan pertama bus Hiba Utama powersteringnya tidak jalan," kata Asep usai pengecekan.
Selain itu ada dua unit bus Arimbi yang mengganti transmisi armadanya dari manual ke matic. Meski diperbolehkan tetapi perubahan tersebut belum menjalani uji kelayakan di kepolisian sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan penumpang.
Ketidaklayakan fisik bus juga ditemukan pihaknya dari perasoalan rem tangan. Salah satu komponen penting ini harusnya dalam kondisi prima karena berhubungan erat dengan keselamatan saat beroperasi. "Dua rem tangan bermasalah dari bus Primajasa," ujar Asep.
Lima bus tersebut diminta untuk memperbaiki kerusakan dan kesalahannya sebelum nantinya dapat beroperasi kembali.
Kepala Dishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan pihaknya sangat mendukung pengecekan yang dilakukan jauh-jauh hari sebelum arus mudik. Dengan demikian kesiapan jelang arus mudik dapat dipercepat.
Didi berharap dengan demikian dapat meminimalisasi kecelakaan yang kerap mewarnai arus mudik. Akibat ketidaklayakan armada yang beroperasi.
"Pengecekan ini kan misinya supaya zero accident saat arus mudik nanti. Supaya nggak ada yang disebabkan kerusakan. Ini kita persiapkan lebih awal," ujarnya.
Baca juga: Rem Bus untuk Mudik Lebaran di Kota Bandung Banyak yang Rusak