Sabtu 11 Jun 2016 18:43 WIB

Samarinda Kembali Dilanda Banjir

Ilustrasi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (11/6) sore hingga malam kembali banjir akibat hujan lebat yang mengguyur sejak pukul 15.00 hingga senja.

"Saya tadi melihat langit gelap rata sekitar pukul 14.45, makanya saya cepat-cepat pulang meski hujan langsung lebat. Kalau saya menunggu hujan reda, pasti malam baru sampai rumah karena sempat dikepung banjir," ujar Yuliawan yang sedang bekerja di Samarinda Kota, sedangkan rumahnya di pinggiran kota, tepatnya di Bayur, Sempaja Utara, Samarinda.

Ia melanjutkan, jalan menuju rumahnya merupakan kawasan yang menjadi langganan banjir meskipun hujan tidak terlalu lebat, apalagi hujan yang terjadi sore ini cukup lebat, sehingga banjir yang terjadi lebih dalam dari biasanya.

Banjir tersebut akan surut sekitar 1,5 jam setelah hujan reda, sedangkan dia tidak bisa memastikan berapa jam hujan turun, makanya ia lebih memilih pulang menggunakan jas hujan meskipun hujan masih deras. Ternyata pilihannya benar karena hujan baru reda mendekati senja.

Jalur yang harus dilalui Yuliawan untuk sampai ke rumahnya antara lain Jl Dr Soetomo, simpang Lembuswana, Jl M Yamin, Simpang Sempaja, dan Bengkuring. Semua jalur tersebut merupakan daerah langganan banjir, sehingga ia lebih memilih kehujanan di sepeda motor ketimbang terjebak banjir.

Kawasan lain di Samarinda yang hari ini juga terendam banjir adalah di Jalan Pramuka yang tampak seperti danau. Sejumlah rumah warga di kawasan itu juga ikut terendam banjir.

Jalur lain yang tak kalah menyedihkan adalah jalan yang menghubungkan Samarinda dan Kota Bontang, tepatnyadi Jalan D.I Panjaitan. Di jalur ini kelumpuhan lalu lintas sudah terjadi mulai pukul 16.00 hingga 19.00 Wita karena banyak mobil yang tidak berani lewat di genangan banjir hingga di atas lutut orang dewasa tersebut.

Sementara itu, puluhan sepeda motor yang nekad menerobos banjir, akhirnya mesinnya mati sehingga mereka harus mendorongnya yang kemudian dibantu sejumlah remaja yang rutin main air ketika banjir melanda lingkungan mereka.

Di simpang tiga Mugirejo juga banjirnya lebih dalam ketimbang biasanya karena curah hujan yang terjadi meman lebih tinggi ketimbang beberapa hari sebelumnya. Biasanya mobil yang mau masuk ke Jalan Mugirejo berhenti di simpang tiga kawasan itu, tetapi malam ini mereka tidak berani mendekati simpang tiga, tapi bertahan sekitar 200 meter sebelum simpang tiga, karena di simpang itu banjir cukup dalam.

"Memang banjir kali ini lebih dalam dari biasanya. Kalau yang kemarin -kemarin di gang bugis tidak sempat digenangi air karena air hujan langsung mengalir ke sisi jalan, tapi hari ini sisi jalan lebih dulu penuh air sehingga dalam Gang Bugis juga terendam meski hanya di atas mata kaki karena air terus mengalir ke jalan raya sehingga jalan rayanya yang banjirnya dalam," kata Budi, warga Jalan D.I Panjaitan Gg Bugis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement