Sabtu 11 Jun 2016 22:08 WIB

Gelombang Tinggi, Pantai Bantul Tetap Jadi Tempat Favorit Penyu Bertelur

Red: Nur Aini
Seekor anak penyu baru keluar dari telurnya yang menetas (Ilustrasi)
Seekor anak penyu baru keluar dari telurnya yang menetas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Gelombang laut yang tinggi di pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa waktu terakhir ini tidak memengaruhi aktivitas penyu mendarat di pantai untuk bertelur.

"Para nelayan di pesisir selatan terus menemukan sarang telur penyu di pantai yang kemudian diamankan di tempat konservasi. Sepertinya aktivitas penyu bertelur tidak terpengaruh oleh ombak besar," kata Ketua Kelompok Nelayan Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul Subagya, Sabtu (11/6).

Menurut dia, sarang telur penyu yang berisi 40 butir tersebut ditemukan nelayan di sekitar Pantai Goa Cemara. Setelah dilaporkan, telur-telur dibawa ke lokasi konservasi yang masih di kawasan pantai. "Saat ini sudah ada tiga sarang yang sekarang diamankan di konservasi. Total ada 245 butir telur penyu," katanya.

Ia mengatakan, sarang telur penyu yang ditemukan pertama berjumlah 95 butir. Dari perhitungannya baru akan menetas usai Lebaran nanti. "Jadi kalau mau melepasliarkan tukiknya, setelah Lebaran nanti baru bisa. Karena butuh waktu sekitar 50 hari, setelah penyu bertelur sampai menetasnya," katanya.

Subagya mengatakan, selain di Pantai Goa Cemara, konservasi penyu juga dilakukan di Pantai Pelangi, Bantul. Di lokasi ini juga sudah diamankan sebanyak tiga sarang. "Kalau jumlah butir telurnya saya tidak hapal, tetapi sudah ada tiga sarang yang diamankan di konservasi Pantai Pelangi," katanya.

Ia mengatakan tingginya gelombang laut selatan ini hanya berpengaruh pada aktivitas nelayan yang mengakibatkan nelayan belum ada yang berani melaut sampai kini. "Kami belum tahu gelombang tinggi ini berlangsung sampai kapan," katanya.

Koordinator Pos Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Joko Budiono, mengatakan tingginya gelombang laut masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Hingga seminggu ke depan masih berpotensi munculnya gelombang laut yang tinggi. Penyebab utamanya masih angin timur yang menguat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement