REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Dua bom meledak di dekat masjid Syiah di pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus. Berdasarkan data pemerintah setempat, setidaknya 12 orang tewas akibat ledakan itu.

Laporan dari kantor berita SANA mengungkapkan, ledakan yang terjadi pada Sabtu (11/6) berasal dari seorang pengebom bunuh diri dan mobil. Ledakan tersebut menghantam distrik Sayeda Zeinab yang merupakan daerah perumahan masjid Syiah.

Melalui internet, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, melaporkan, lebih dari 20 orang tewas sementara 30 lainnya luka-luka akibat ledakan tersebut.

Masjid yang berjarak sekira 10 km sebelah selatan dari pusat Damaskus, selama ini dijaga ketat oleh pasukan pro-pemerintah. Namun, dia tetap menjadi target beberapa serangan, termasuk yang diklaim oleh ISIL.

Mesjid tersebut berisi makam Zeinab, cucu Nabi Muhammad. Kantor berita resmi Al Ikhbariya Suriah memperlihatkan sejumlah mobil terbakar dengan gumpalan asap hitam mengepul dari beberapa bagian. Para petugas pemadam kebakaran, saat ini masih berupaya memadamkan api.

Serangan terakhir, di Sayeda Zeinab pada 25 April lalu, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai puluhan warga.

"Mungkin ada eskalasi serangan di wilayah yang dikuasai oleh pemberontak", kata salah seorang wartawan Alaa Ebrahim seperti dilansir Aljazirah, Ahad (12/6). Ia mengatakan, sebagian besar penduduk Damaskus, merupakan pendukung pemerintah Suriah.

"Operasi (militer pemerintah) selama ini tidak melihat dari sudut pandang yang sama  dengan mereka yang berada di luar negara," ujar Abrahim.

Sebelumnya, berdasarkan data SOHR pada Februari lalu, ISIL melakukan serangkaian pemboman dekat kuil. Peristiwa tersebut menyababkan 134 orang tewas, sebagian besar dari mereka warga sipil. Sementara pada Januari, serangan yang diklaim oleh ISIL, menewaskan sekira 70 orang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika