Senin 13 Jun 2016 05:38 WIB

Komunitas Muslim AS Kutuk Penembakan di Florida

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Winda Destiana Putri
Mobil polisi mengepung kelab malam kaum gay, Pulse Orlando di Orlando, Florida, Ahad, 12 Juni 2016. Penembakan yang terjadi menewaskan 20 orang dan melukai 42 lainnya.
Foto: AP Photo/Phelan M. Ebenhack
Mobil polisi mengepung kelab malam kaum gay, Pulse Orlando di Orlando, Florida, Ahad, 12 Juni 2016. Penembakan yang terjadi menewaskan 20 orang dan melukai 42 lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Penembakan yang terjadi di sebuah kelab kaum gay Pulse di Orlando, Florida pada Ahad (12/6) dini hari telah menewaskan 50 orang dan melukai 53 orang.

Adapun penembak yang diidentifikasi bernama Omar S Mateen juga telah tewas oleh Tim SWAT saat baku tembak selama tiga jam. Insiden ini juga mendapat reaksi keras beberapa komunitas Islam di Negeri Paman Sam.

“Kami mengutuk serangan mengerikan ini dan menyatakan belasungkawa tulus bagi para keluarga dan orang yang dicintai,” tutur Koordinator Regional Dewan Hubungan Islam-Amerika Orlando, Rasha Mubarak seperti dilansir NBC News, Ahad (12/6).

Rasha mengatakan sejumlah Komunitas Muslim bergabung dengan warga Amerika untuk menyangkal seseorang atau kelompok yang mengklaim atau membenarkan aksi ini.

Hingga kini memang belum diketahui pasti mengenai motif pelaku atas penembakan. Namun sejumlah pihak mengaitkan insiden tersebut dengan ISIS.

Ayah pelaku penembakan, Mir Seddique bersikeras penembakan oleh putranya tidak ada hubungannya dengan agama.

Namun Mir mengakui, putranya menunjukkan sikap tidak menyukai perilaku kaum gay. Hal itu ditunjukkannya kepada ayahnya saat ia melihat dua orang pria berciuman di Miami beberapa bulan lalu.

"Mereka (para gay) saling berciuman dan menyentuh satu sama lain di depan anak dan istrinya, lalu ia sangat marah, saya pikir ini adalah motifnya melakukan penembakan," kata Mir.

Diketahui juga, Mateen yang berusian 29 tahun merupakan warga negara AS yang tidak memiliki riwayat kriminal. Ia lahir dari orangtua Afghanistan pada 1986 dan tinggal di Port St Lucie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement