Senin 13 Jun 2016 06:01 WIB

ASITA Dorong Penguatan Praktik Tata Niaga Pariwisata dengan Cina

I Gde Pitana (ke-6 dari kiri) dengan pimpinan CNTA dan CTA serta anggota pimpinan delegasi Indonesia pada pertemuan di Beijing.
Foto: ASITA
I Gde Pitana (ke-6 dari kiri) dengan pimpinan CNTA dan CTA serta anggota pimpinan delegasi Indonesia pada pertemuan di Beijing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Cina ke Indonesia ditargetkan mencapai 2,3 juta di tahun ini. Karena itu diperlukan perbaikan pada praktik tata niaga antara kedua negara yang beberapa tahun mengalami beberapa kendala dan permasalahan.

Hal tersebut dikatakan Asnawi Bahar, Ketua DPP ASITA yang melakukan pertemuan dengan China National Tourism Administration (CNTA) dan China Tourism Association (CTA) di Beijing, pekan kemarin.

"Pembicaran mencakup isu perbaikan tata niaga pariwisata antara kedua negara, dan diharapkan dapat tercapai kerja sama yang setara dan seimbang untuk memajukan pariwisata kedua negara dengan asas menguntungkan semua pihak," kata Asnawi dalam keterangan tertulis, Senin (13/6).

Lebih lanjut Asnawi mengatakan, dalam kesempatan itu ia mengajukan empat isu yang mendasar. Yaitu meningkatkan kunjungan jumlah turis kedua negara, menata tata niaga pariwisata kedua negara, mengembangkan peluang usaha biro perjalanan kedua negara dan menjalin hubungan baik antar pemerintah juga antar Asosiasi kedua negara.

Anggota Komite Cina DPP ASITA, Hery Sudiarto mengatakan, solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang ada yakni dengan membuka jalur komunikasi intensif dan rutin dalam membantu mengatasi permasalahan/kesalahpahaman bila sewaktu-waktu terjadi di lapangan pada praktik tata niaganya.

"Itu agar dapat dicapai solusi demi kebaikan bersama antar-travel agent kedua negara, maupun antar-travel agent dengan wisatawan," kata dia.

Dalam pertemuan itu turut dihadiri Deputi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana dan Asisten Deputi Pemasaran Asia Pasific Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement