REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Sebanyak 12 anggota mantan pejabat rezim Libya ditemukan tewas dengan tubuh penuh peluru, sehari setelah mereka dibebaskan dari penjara. Pihak berwenang sudah memulai penyelidikan kasus ini.
Dilansir The New Arab, Senin (13/6), sebuah pengadilan di Tripoli telah memerintahkan pembebasan bersyarat 12 mantan pejabat rezim pada Kamis (9/6) lalu. Namun pada Jumat (10/6), jaksa mengatakan di laman Facebooknya ke-12 orang tersebut ditemukan tewas dengan tubuh penuh peluru.
Penyelidikan pembunuhan telah dimulai. Para korban sebelumnya dipenjara atas tuduhan melakukan pelanggaran selama pemberontakan yang menggulingkan dan membunuh Muammar Qaddafi pada 2011. Mereka dibebaskan dengan syarat harus melapor ke jaksa setiap dua pekan.
Utusan khusus PBB untuk Libya, Martin Kobler mengutuk pembunuhan dan menyerukan penyelidikan secara cepat dan transparan. Kobler mengatakan terkejut dan kecewa dengan laporan pembunuhan itu.
Seddiq Essour, dari kantor kejaksaan Libya, mengatakan kepada televisi Libya mayat ditemukan di berbagai bagian ibu kota dan menegaskan semua adalah mantan tahanan. Identitas para korban belum dirilis.