REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut serangan di klub gay Orlando sebagai serangan terhadap semua orang Amerika. Menurutnya, serangan tersebut adalah aksi teror dan kebencian.
"Meski ini masih awal dalam penyelidikan, kita cukup tahu bahwa ini aksi teror dan kebencian," kata Obama. Ia memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang di Gedung Putih untuk menghormati para korban.
Reuters menyebut insiden sebagai penembakan massal terburuk dalam sejarah AS. Sebanyak 50 orang tewas di klub Pulse, Orlando, Florida. Melebihi rekor 32 tewas dalam penembakan massal di Universitas Virginia Tech tahun 2007 lalu.
Pelaku diidentifikasi sebagai Omar S. Mateen, warga Florida. Ia tewas ditembak polisi di lokasi kejadian. Obama mengatakan FBI harus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui motif pelaku.
Baca juga, Belum Ada Bukti Keterlibatan ISIS dalam Penembakan Orlando.
Ia juga menganggap serangan ini sebagai pengingat bahwa begitu mudahnya seseorang menembak dimana pun. Sejumlah tempat telah jadi sasaran tanpa pandang bulu, rumah, sekolah, tempat ibadah, bioskop hingga klub malam.
"Kita harus memutuskan apakah ini negara yang kita inginkan," kata Obama. Ia menyeru semua orang untuk saling menjaga dan membela negara. Obama juga berjanji untuk mengambil langkah bagi siapa pun yang mengancam AS.