REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pihak berwenang Belgia menyiagakan pasukannya selama Ramadhan. Mereka khawatir akan indikasi serangan teror selama Ramadhan seperti yang pernah digaungan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dilansir Politico, Senin (13/6), pihak berwenang telah meminta tentara berpatroli di Brussels waspada selama Ramadhan. Tentara diperintahkan berpatroli di sekitar sekolah, rumah sakit dan teras bar.
Patroli disiagakan terutama karena Ramadhan kali ini bertepatan dengan kejuaraan sepak bola Eropa yang dimulai pekan lalu. Tingkat waspada di Brussels saat ini berada di level tiga, sementara level tertinggi merupakan level empat.
Bulan lalu, kelompok militan ISIS memang menyerukan serangan selama Ramadhan. Melalui sebuah pesan audio pada Mei, juru bicara ISIS menyerukan pengikutnya melancarkan serangan melawan Amerika Serikat dan Eropa selama Ramadhan.
"Ramadhan, bulan penaklukan dan jihad. Bersiap, untuk membuatnya menjadi bulan bencana di mana-mana bagi mereka yang tak beriman terutama bagi para pejuang dan pendukung khilafah di Eropa dan AS," kata pesan tersebut, merujuk serangan pada sasaran militer dan sipil.
Pesan tersebut tak dapat diverifikasi keasliannya. Namun pelaku serangan di Orlando Ahad (12/6) lalu, yang menewaskan 50 orang di sebuah kelab gay diduga terinspirasi kelompok ISIS.
Serangkaian serangan bom menghantam ibu kota Belgia, Brussel pada Maret lalu. Serangan menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai sekitar 200 lainnya. Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan ledakan di bandara Brussels dan stasiun kereta bawah tanah.
Baca: Bekerja 12 Jam Penyebab Kematian Pekerja Nepal di Malaysia