REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Seorang pendaki asal Swiss bernama Lionel du Creaux dilaporkan hilang di Gunung Semeru. Ia mendaki pada 3 Juni 2016 dan dilaporkan hilang di Pos Ranu Pani pada 7 Juni 2016. Hingga Senin (13/6), tim SAR gabungan masih belum menemukan pria 26 tahun itu.
Sejak Open SAR digelar 9 Juni 2016, sebanyak 90 personil dikerahkan untuk mencari Lionel. Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kennedie menerangkan, tim SAR dibagi menjadi dua OSC (On Scene Commander). Tiap OSC mengkomando beberapa SRU (Search and Rescue Unit) atau tim kecil.
"Ada dua OSC dalam Open SAR ini, yakni OSC Kalimati dan OSC Tawon Songo," kata Kennedie lewat pesan singkat kepada Republika.co.id, Senin (13/6).
OSC Kalimati terbagi menjadi tiga SRU. SRU 1 dan 2 menyisir ke areal arah bawah Sumber Mani dan diperlebar orientasinya. Sedangkan SRU 3 ke arah blank kiri Arcopodo dan diperluas orientasinya.
OSC Tawon Songo terbagi menjadi enam SRU. SRU 1 dan 2 memperlebar areal di Gunung Boto ke arah air terjun Punuk dan Tempuk. SRU 3 menyisir Ranu Pakis dengan radius dua kilometer ke kanan dan ke kiri. SRU 6 menyisir dari Wonorenggo (Candipuro) ke arah Gunung Papak. Sedangkan SRU 4 dan 5 standby.
Sebelumnya, pada Sabtu (11/6), tim potensi SAR yang terdiri atas 75 personil bersama-sama ke puncak. Tim dipecah menjadi tiga untuk menyisir sekitar Arcopodo, blak batas vegetasi, dan Sumbermani. Akan tetapi, penyisiran tidak membuahkan hasil.
Tim menemukan beberapa jejak sepatu, sol sepatu, tisu, kacamata, dan daypack. "Namun setelah dikonfirmasi, barang-barang tersebut adalah milik Alice rekan Lionil saat di puncak," ungkap Kennedie.
Pada Ahad (12/6), pergerakan melalui OSC Kalimati sebanyak tiga tim SRU. Ketiga tim menyapu dari arah atas puncak, menyebar ke batas vegetasi, Arcopodo dan Sumber Mani. "Di tiga areal tersebut pada orientasi selebar satu kilometer ke kanan dan ke kiri medan hasilnya tetap nihil," imbuhnya.
Ahad kemarin, SRU 6 menyisir dari Sumber Ringin sampai mendekati Gunung Tompe sejauh lima kilometer tetapi hasilnya nihil. Petunjuk-petunjuk yang ditemukan hanya sobekan kain kanvas/polar di sekitar jurang dekat Gunung Boto.