REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI-- Stok sapi potong di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan daging pada bulan puasa hingga Lebaran masih aman, kata Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat Bambang Jiyanto.
Bambang mengatakan jumlah pemotongan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ampel Kabupaten Boyolali, rata-rata sebanyak 50 ekor per hari untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Namun, jumlah pemotongan sapi di RPH Ampel Boyolali diperkirakan akan mengalami peningkatan mulai H-3 Lebaran, dan biasanya rata-rata mencapai 200-250 ekor per hari.
Pihaknya dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah mematok harga daging sapi mencapai Rp 80 ribu per kilogram, diperkirakan akan menemukan kendala. Karena, harga itu, hanya dapat berjalan di tingkat para jagal sedangkan pedagang hingga pengecer menawarkan lebih mahal.
Bambang mengatakan belum lama ini telah mengumpulkan semua jagal ternak sapi dan pedagang di seluruh Boyolali untuk sosialisasi agar pemotongan ternak lebih berkualitas dilakukan di RPH Ampel. "Pemotongan sapi di RPH akan terkontrol seluruhnya termasuk kesehatan ternak yang siap potong," katanya, Senin (13/6).
Menurut dia, hasil pertemuan dengan para jagal sapi dan pedagang, antara lain mereka sanggup menjual harga daging sebesar Rp 80 ribu per Kg, tetapi hanya ditingkat jagal saja. Menurut dia, harga sapi hidup rata-rata mencapai sekitar Rp42 ribu per kg, setelah dipotong menjadi karkas harganya sekitar Rp 72 ribu per Kg.
Namun, pedagang pengecer tentunya juga akan mencari untung, sehingga jika daging sudah dipisahkan dengan tulangnya harga akan lebih mahal. "Harga daging sapi yang kualitas bagus sekarang sekitar Rp 105 ribu hingga Rp 110 ribu per Kg di pengecer," katanya.