REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi blues rock Eric Clapton mengaku gangguan pada sistem saraf telah membuatnya kesulitan bermain gitar. Pencipta lagu Tears in Heaven ini didiagnosa mengidap peripheral neuropathy, kondisi dimana saraf rusak atau tidak bekerja semestinya akibat kurangnya aliran darah ke saraf di tangan atau kaki.
“Saya mengalami banyak rasa sakit selama beberapa tahun terakhir. Dimulai dari sakit di punggung bawah, dan kemudian menjadi apa yang mereka sebut peripheral neuropathy," kata Clapton pada Classic Rock seperti dikutip The Guardian, Senin (13/6).
Akibat sakit punggung tersebut Clapton pernah membatalkan konser pada 2013. Pria ini mengatakan perasaannya saat itu seperti 'tersetrum hingga ke bawah kaki'. “[Seperti] pekerjaan berat untuk memainkan gitar, dan saya telah sampai pada kenyataan bahwa kondisi ini tidak akan membaik," ungkap Clapton.
Gitar merupakan instrumen musik yang sangat lekat dan membuat nama Clapton melesat. Kelihainya memainkan gitar berhasil mencatatkan namanya di daftar "100 Guitaris Terhebat Sepanjang Masa" versi Rolling Stone. Ia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 10 Pemain Gitar Elektrik Terbaik dari majalah Time.
Eric Clapton dikenal pernah bergelut dengan kecanduan alkohol, narkoba, kokain, dan heroin. Ia bersyukur akhirnya bisa lepas dari kondisi itu dan bisa menikmati hidup hingga usianya sekarang yang sudah menginjak 71 tahun.
“Karena saya dalam penyembuhan dari alkohol dan adiksi zat terlarang, saya merasa ini sebagai hal besar untuk bisa tetap hidup. Saya mungkin seharusnya sudah meninggal sejak lama. Untuk beberapa alasan saya mendapat kesempatan kedua," ujar Clapton mengenang.