REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) menargetkan pembuatan pabrik kertas uang pada tahun 2017 mendatang. Direktur Utama Perum Peruri, Prasetio mengatakan saat ini Perum Peruri sedang mencari mitra.
Dia berharap tahun depan pabrik tersebut sudah bisa terealisasi. Menurutnya, ia membuka kesempatan bagi pihak mana pun untuk bekerja sama, namun Peruri lebih mengutamakan yang menggunakan local content.
"Investasi kita sediakan, bukan hanya pabrik kertas saja, itu Rp 300 miliar-an, untuk pertumbuhan anorganik juga. Seluruh Peruri group, tidak hanya kertas," ujarnya.
Pabrik kertas ini, kata Prasetio, nantinya akan dibangun di lahan milik Peruri di Karawang. Pembangunan pabrik kertas ini menurutnya merupakan target terbesar Peruri di tahun depan.
Selain itu, Peruri juga terus mengupayakan membidik non captive market dengan mengekspor paspor dan pita cukai ke negara-negara Asia Tengah dan Asia Tenggara. Beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor Peruri saat ini antara lain Filipina, Nepal, Srilanka. Ke depannya, Peruri juga membidik negara lain di kawasan tersebut dan juga Afrika.