REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi puasa dan Lebaran. Karena pasokan barang dalam menghadapi periode tersebut dinyatakan siap dan cukup. "Para pelaku usaha sangat memperhatikan kepastian pasokan barang, sehingga masyarakat tidak perlu panik," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dalam konferensi pers Kadin di Jakarta, Selasa (14/6).
Menurut dia, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak guna menghadapi situasi dan tidak terjebak oleh permainan spekulan. Ketum Kadin menyatakan bahwa dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran, para pelaku usaha justru berlomba memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Hal tersebut, lanjutnya, antara lain karena banyak pengusaha memberikan harga promosi, memberikan potongan harga hingga merancang paket-paket khusus untuk lebaran. "Bulan puasa dan lebaran adalah momen besar yang perlu perhatian khusus," katanya. Ia mengemukakan Kadin berharap kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat umum untuk menghadapi momentum tersebut bisa dipenuhi dengan baik dan lancar.
Sementara itu, Wakil Ketum Kadin Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan masyarakat selayaknya tidak perlu panik dalam urusan harga pangan. Benny juga menyorot bahwa hal yang selalu menjadi isu panas kerap kali adalah harga daging, dan biasanya harga ayam kerap kali sepertiga dari harga daging.
Untuk komoditas bahan baku seperti terigu, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Franciscus Welirang mengemukakan untuk masyarakat khususnya terigu dipastikan di Indonesia pasokannya cukup dan terjaga sepanjang tahun. "Harga terigu sangat-sangat stabil dan di seluruh Indonesia ada 2.579 pasar becek, dan 349 pasar becek di DKI Jakarta. Kalau dicari di sana pasti ada terigunya," katanya.