REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) di Istana Merdeka, Selasa (14/6). Dalam kesempatan itu, Presiden meminta IA ITB menyusun langkah-langkah dan rekomendasi terkait sejumlah permasalahan di Indonesia.
Ketua Umum PP IA-ITB Ridwan Djamaluddin mengatakan, Presiden secara khusus memberikan tugas untuk menyiapkan rumusan rekomendasi secara detail tentang deregulasi, infrastruktur, industrialisasi, energi, pangan, ekonomi kerakyatan, air, sumber daya manusia, deregulasi, dan lainnya.
Ridwan mengatakan, IA ITB sangat mendukung semangat deregulasi yang secara konsisten dilakukan Presiden melalui paket kebijakan.
"Kami sebagai pelaku teknologi dan rekayasa sangat mendukung. Karena banyak hal mengenai penerapan teknologi di bidang industri itu tidak mudah mengingat regulasi yang tidak berpihak pada kita, terutama produk-produk dalam negeri," ujar Ridwan ketika memberikan keterangan pers.
Ridwan menjelaskan, kunjungan mereka menemui Presiden juga bertujuan untuk memaparkan program IA-ITB dan meminta arahan langsung dari Presiden.
Dari sisi program, uajrnya, IA ITB menekankan tiga hal. Pertama, reindustrialisasi Indonesia untuk menggenjot pertumbuhan dan membuka lapangan kerja. Kedua, menebar alumni-alumni ITB untuk tidak hanya berkutat di Jakarta, Jawa, dan sekitarnya dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan. Ketiga, mengenai ekonomi kerakyatan.
"Presiden bersama dengan PP IA-ITB telah sepakat untuk memajukan Indonesia melalui industri," ucapnya. Salah satu industri yang perlu didorong adalah industri kreatif. Meski begitu, pemerintah juga harus tetap memperhatikan industri-industri dasar.