Selasa 14 Jun 2016 15:45 WIB

Pemprov Jabar Tertibkan IPAL Industri

Rep: arie lukihardianti/ Red: Taufik Rachman
Ahmad Heryawan
Foto: Antara/Agus Bebeng
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk membersihkan sungai Citarum, Pemprov Jabar mulai tegas pada semua industri. Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, Pemprov Jabar akan menertibkan semua instalasi pengelohan air limbah (IPAL) yang ada di industri.

"Kami tertibkan, jelas. Semua industri yang ada di sungai Citarum, termasuk semua industri yang ada di Jabar saya minta untuk menertibkan dan memfungsikan IPAL nya," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Selasa (14/6).

Menurut Aher, sebelum penertiban pihaknya beberapa waktu lalu telah melakukan penyadaran ke semua industri. Jadi, Pemprov Jabar sudah mulai mengetahui mana saja industri yang taat asas, industri yang memiliki IPAL untuk memproses limbahnya, dan yang belum memiliki IPAL.

Pemprov Jabar, kata Aher, akan meminta semua industri untuk memperbaiki IPAL yang tak berfungsi atau membuat IPAL bagi mereka yang belum memiliki. "Nanti, akan kami lihat langkah-langkah apa saja yang akan mereka lakukan. Ini, sebuah proses," katanya.

Aher mengatakan, TNI juga banyak dilibatkan untuk membersihkan sungai Citarum termasuk menertibkan IPAL. Karena, mereka memiliki Babinsa. Selain itu, TNI pun memiliki polisi militer (PM). TNI/Polri akan dilibatkan untuk mengawasi IPAL yang dimiliki industri.   

"Insya Allah, kami akan libatkan Polri dalam rangka penegakkan hukumnya," katanya.

Sosialiasasi tentang penertiban IPAL, kata dia, akan terus dilakukan. Pemprov Jabar juga, nanti akan ada pemetaan dan tahu mana industri yang taat azas dan mana yang tidak. Sehingga, penyelesaiannya akan lebih terarah dan pasti.

Saat ditanya apakah industri yang tak memiliki izin akan dicabut izinnya, Aher mengatakan, pencabutan izin tersebut nanti dulu. Sekarang, eranya adalah sosialisasi dan meminta semua pengusaha  taat aturan. Kalau sudah ada perminataan resmi, tapi mereka tak ada pergerakan untuk mentaati aturan maka  baru ada penegakan hukum.

"Tapi yang jelas, saya minta ke mereka tolong sadar se sadar-sadarnya, akan hak orang lain. Kawasan hilir akan rusak, teracuni dan membahayakan mereka," katanya.

Untuk membersihkan sungai Citarum, kata Aher, Ia meminta semua memiliki komitment tak membuang apa pun ke sungai. Baik bentuknya sampah rumah tangga, limbah industri, maupun limbah ternak.

"Kalau tak ada yang buang sampah ke sungai selesai urusan. Hulunya juga jangan ada yang menebang pohon," katanya.

Aher mengklaim, program Citarum bersih sudah mampu menghentikan perilaku masyarakat yang buruk. Kebiasaan masyarakat membuang sampah sudah mulai berkurang.

"Tadi saya bertemu dengan Kapolda dan Pangdam, itu tadi pembicaraannya ngalir cerita banyak hal, salah satunya tentang lingkungan hidup," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement