REPUBLIKA.CO.ID, MELILLA -- Seorang kepala sekolah dasar di Kota Melilla, Spanyol menyarankan siswanya tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Padahal, sebagian besar siswa sekolah tersebut adalah Muslim.
Menurut Alfonso Garcia Zafra, berpuasa tidak baik untuk kesehatan anak pra-remaja. Dalam suratnya ke orang tua, Zafra memperingatkan terkait kemungkinan anak jatuh pingsan, mengalami migrain dan serangan panas selama aktivitas olah raga di sekolah.
Hal itu terjadi akibat dehidrasi atau kekurangan nutrisi. Kepala sekolah juga menyertakan pernyataan dari guru pelajaran Islam, Dris Mohamed Haddu dalam surat. Ia mengatakan, siswa yang belum puber atau di bawah 12 tahun boleh tidak berpuasa menurut ajaran Islam.
"Saya menyarankan orang tua mengikuti rekomendasi ini karena aktivitas akan digelar hingga akhir periode dan karena panas," kata Zafra.
Menurut surat kabar Mundo Deportivo seperti dikutip RT, pesan ini dikritik oleh para orang tua. Sekolah dianggap tidak punya hak untuk memutuskan usia berapa anak-anak mencapai puber. "Ini adalah hak setiap orang tua dan bukan sekolah untuk memutuskan kapan mereka mencapai puber atau belum," kata Amar salah seorang orang tua pada El Faro.
Baca juga, Cina Larang PNS, Pelajar dan Anak-Anak Xinjiang Berpuasa.
Dewan juga mengklaim kepala sekolah menekan guru agama agar memberikan saran tersebut. Karena perdebatan memanjang, Departemen pendidikan Melilla, Jose Manuel Calzado mencoba meredam situasi .
Ia mengatakan sekolah hanya mencoba mengingatkan orang tua bahwa tahun ajaran belum berakhir. Aktivitas fisik dalam bagian kurikulum masih berlangsung dan puasa tidak wajib untuk anak-anak.