REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Selama awal Ramadhan 1437 H, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Jawa Barat telah menyalurkan donasi dari masyarakat Jawa Barat untuk Rakyat Palestina sebesar Rp dua miliar. Rencananya, sebelum akhir Ramadhan, KNRP Jabar akan menyalurkan kembali donasi yang terkumpul dari para donator dan masyarakat Jawa Barat. ‘’Alhamdulillah, donasi dari masyarakat Jawa Barat yang terkumpul di awal Ramadhan sudah kami salurkan sebesar sebesar Rp 2 miliar,’’jelas Ketua KNRP Jabar, Arifin Sobari, Selasa (14/6).

Dikatakan Arifin, dana sebesar Rp 2 miliar tersebut telah disalurkan ke lembaga-lembaga tahfidz Alquran, berbagai organisasi sosial, hingga kebutuhan buka puasa bersama di Masjid Al Aqsha.  Menurutnya, berbagai penyaluran donasi dari masyarakat Jawa Barat ini dilakukan berdasarkan kebutuhan yang diajukan oleh masyarakat Palestina. Bukan berdasarkan program yang dibuat di Indonesia, kemudian disalurkan ke Palestina. Pasalnya, tambah Arifin, bisa jadi, kebutuhan dengan program yang dibuat bisa saja berbeda. ‘’Makanya, Insyaallah donasi melalui KNRP akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Palestina,’’jelas Arifin.

Saat ditanya rencana penyaluran donasi lanjutan, Arifn menambahkan hal itu akan dilakukan sebelum akhir Ramadhan, atau sekitar akhir Juni 2016 nanti. Hal ini disebabkan, masih adanya kunjungan beberapa ulama asal Palestina di Jawa Barat hingga akhir Juni nanti. Mengenai nilai donasi yang akan disalurkan nanti, Arifin belum bisa memastikan.

Sementara itu, Imam Besar Mesjid Al Aqsha, Ikrimah Shabri yang dua hari terakhir berada di Bandung, Selasa (14/6) malam nanti akan kembali pulang ke Palestina. Selanjutnya, akan digantikan oleh ulama asal Palestina lain, yang bergantian hingga akhir Ramadhan nanti.

Ditambahkan Arifin, selaku Ketua KNRP Jabar, dirinya menyampaikan terima kasih atas antusiasme masyarakat Bandung saat menerima kedatangan Syeikh Ikrimah Shabri. ‘’Termasuk, terima kasih kepada penerimaan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil,’’ungkap Arifin.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00