REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO -- Seorang korban luka penembakan Orlando pura-pura mati agar tidak ditembak kembali. Pada Selasa (14/6), ia menceritakan pengalaman mengerikannya di dalam kelab Pulse, Orlando, Florida.
Angel Colon mengatakan pada reporter ia tergeletak di lantai ketika Mateen menembak secara membabi buta pada penghuni kelab. Mateen bahkan tetap menembak pada orang yang sudah tergeletak di lantai.
Enam orang korban luka dalam kondisi kritis. Dokter bedah trauma Michael Cheatham mengatakan ia tak akan terkejut jika angka kematian meningkat. Saat ini total 49 tewas dan 53 luka-luka.
Colon tertembak di bagian lengan, tangan dan pinggul. Ketika Mateen menembak kepala perempuan yang tergeletak di sampingnya, Colon berpikir ia selanjutnya yang akan mati. Namun Mateen tidak menembaknya.
Menurut Colon, Mateen tampak tenang ketika menembak orang-orang di ruangan berbeda di kelab. "Orang ini tidak punya hati dan bengis," kata Colon. Dokter Cheatham mengatakan sejumlah korban tewas karena tertembak di kepala.
Meski ada diantaranya yang masih hidup dan dalam perawatan intensif. Staf rumah sakit yang lain mendeskripsikan dokter-dokter berlinang air mata ketika menangani para korban.
Dalam sebuah laporan terbaru, Mateen disebut-sebut sering mengunjungi kelab Pulse beberapa kali dan berinteraksi dengan gay lain di aplikasi kencan gay. Seorang penghibur di Pulse, Chris Callen mengatakan Mateen mengunjungi Pulse beberapa kali.
Saksi lain, Kevin West mengatakan Mateen ada diaplikasi kencan gay dan ia mengenalinya ketika Mateen masuk Pulse. "Saya ingat detailnya, saya tidak pernah lupa wajahnya," kata West, dilansir dari BBC.