Rabu 15 Jun 2016 10:01 WIB

Banjir Bandang Sisakan Lumpur di Rumah Warga Cicurug

Rep: riga nurul iman/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
Sejumlah warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Banjir bandang melanda puluhan rumah di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Selasa (15/6) malam. Dampaknya, puluhan rumah yang tersebar di dua desa dan satu kelurahan mengalami kerusakan karena terendam banjir.

Puluhan rumah tersebut di antaranya berada di Kampung Cibeber Girang Desa Tenjoayu, Kampung Karangsirna Desa Nanggerang dan Kampung Pamoyanan Kelurahan Cicurug. "Data sementara ada 80 rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir,’’ ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada Republika.co.id, Rabu (15/6).

Dari puluhan rumah tersebut satu diantaranya hanyut terbawa arus Sungai Cibeber yang meluap. Kini BPBD masih melakukan pendataan jumlah rumah warga yang mengalami rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Usman mengungkapkan, banjir ini terjadi karena meluapnya Sungai Cibeber ke permukiman warga akibat derasnya hujan.

Saat ini banjir sudah surut namun menyisakan lumpur di rumah-rumah warga. Menurut Usman, jumlah warga yang mengungsi akibat bencana ini mencapai 80 KK atau sebanyak 376 jiwa. Mereka sebagian besar memilih tinggal di tempat saudaranya atau tetangga terdekat.

BPBD mengarahkan warga untuk mengungsi ke majelis taklim maupun masjid. Para korban bencana ujar Usman, telah mendapatkan bantuan darurat berupa makanan dan kebutuhan lainnya. Saat ini petugas BPBD dan petugas gabungan masih berada di lokasi kejadian untuk membantu penanganan bencana.

Salah seorang warga Kampung Pamoyanan RT 03 RW 02 Kelurahan cicurug Suminah (55 tahun) mengatakan, banjir terjadi secara tiba-tiba. Dampaknya, semua perabotan rumah tangga di rumahnya seperti barang elektronik ikut rusak terendam banjir.

"Kami belum sempat menyelamatkan barang,’’ ungkap Suminah. Ia menerangkan ketinggian air di rumahnya sempat mencapai satu meter. Kini, ia dan keluarganya mengungsi ke tempat tetangga yang tidak terendam banjir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement