REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO -- Pelaku penembakan kelab malam gay Omar Mateen adalah pengunjung setia sejumlah kelab gay di Florida selama bertahun-tahun.
Hal itu terungkap dari pengakuan pegawai kelab, rekan dan teman satu kelasnya kepada ABC, Selasa (14/6).
"Kadang dia berada di sana selama beberapa pekan dan akhir pekan, dan kadang dia tidak terlihat selama beberapa waktu, lalu dia terlihat lagi. Jadi seperti itulah," ujar James Van Horn (71 tahun) yang kerap mengunjungi kelab Pulse.
Dua pekerja di kelab tersebut juga mengatakan mereka mengenali Mateen sebagai konsumen. Salah satunya, kepala keamanan Estella Peterkin kerap harus mengusirnya karena berperilaku buruk.
Terungkapnya perilaku Mateen tersebut karena FBI berhasil menyelidiki ponsel pelaku dan kerja sama dengan istrinya, Noor Mateen (30 tahun). Petugas kontraterorisme mengatakan kepada ABC News Noor Mateen memberi informasi kunci kepada penyelidik.
"Kami akan menyelidiki kehidupan pembunuh, terutama benda elektroniknya, untuk memahami sebanyak mungkin mengenai dirinya dan apakah ada orang lain yang terlibat mengarahkan dirinya atau membantunya," ujar Direktur FBI James Comey.
Mantan teman sekelas Mateen di akademi polisi mengatakan Mateen bergaul dengannya dan teman-temannya. Dia sering mengunjungi kelab gay Florida saat mereka dalam program pelatihan Indian River State College pada 2006.
Teman sekelasnya ini meminta jati dirinya tidak disebut. Bahkan, satu malam, Mateen pernah mengatakan kepadanya bahwa dia adalah tipe pria idamannya.
Seorang pegawai di kelab Pulse mengatakan, Mateen mengunjungi bar secara rutin. "Dia tidak seperti orang yang homofobia bagi saya. Dia tampaknya hangat. Tidak ada bagian dirinya yang seperti teroris," ujar penampil di kelab itu, Chris Callen.
Seorang pria Florida, Kevin West, mengatakan kepada KTRK, Mateen menghubunginya lewat aplikasi kencan khusus gay. "Saat dia pertama menghubungi, dia bertanya kelab apa yang bagus, hal seperti itu dan tempat mana yang menarik untuk dikunjungi," katanya.