REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana membantah pernyataan yang menyebut Presiden Joko Widodo menyarankan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggunakan partai politik sebagai kendaraannya untuk maju dalam bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menegaskan, Jokowi tak ikut campur dalam keputusan politik yang akan diambil rekannya tersebut. "Sepanjang yang saya tahu, Presiden tidak pernah meminta pada Pak Ahok untuk menempuh jalur independen atau melalui partai. Presiden menyerahkan sepenuhnya karena itu hak dan keputusan Pak Ahok sendiri," ucapnya, Rabu (15/6).
Baca juga, Ini Lawan yang Disebut Bisa Menyaingi Ahok di Pilkada DKI 2017.
Sebelumnya, anggota DPR RI dari fraksi PDIP Adian Napitupulu menyebut Presiden Jokowi resah dengan langkah independen yang dipilih Ahok untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang.
Keresahan itu didasari oleh keraguan Jokowi bahwa gubernur dapat dengan lancar menjalankan pemerintahannya jika tak didukung partai di DPRD.
Menurut Jokowi, seperti dituturkan Adian, Ahok bisa menang Pilkada dengan dukungan relawan. Namun, untuk membangun Jakarta, gubernur tetap membutuhkan dukungan dewan. "Intinya saya menangkap kesan Pak Jokowi berkeinginan Ahok tidak maju jalur independen," ucapnya.