REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan impor barang konsumsi pada bulai Mei mengalami peningkatan cukup signifikan. Kenaikan ini tercatat sebesar 133 juta dolar AS. Peningkatan ini diprediksi karena barang konsumsi diperlukan menjelang bulan Ramadhan.
"Dagaan kami kenaikan ini untuk mengantisipasi puasa dan lebaran. Jadi, sebelum puasa mereka dah impor barang konsumsi untuk persediaan," ujar kepadal BPS Suryamin dalam konferensi pers, Rabu (15/6).
Suryamin mengatakanan, BPS mencatat impor barang konsumsi pada Mei 2016 tercatat sebesar 998,5 juta dollar AS, atau meningkat 15,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 865,5 juta dollar AS. Peningkatan kumulatif Januari-Mei 2016 pun naik 14,15 persen dibandingkan tahun 2015.
Kenaikan yang paling besar dalam kenaikan barang nonmigas adalah gulan dan kembang gula. Dibandingkan bulan April, produk ini meningkat dari 179 juta dolar AS dari 93 juta dolar AS atau setara 92,08 persen.
Selain itu biji-bijian juga naik dari 95 juta dolar AS menjadi 138,2 juta dolar pada Mei atau meningkat 43,1 persen. "Untuk serelia atau sejenis gandum naik 35,4 persen," lanjut Suryamin.
Sedangkan untuk impor bahan baku/penolong pada Mei 2016 tercatat naik menjadi 8,5 miliar dolar AS dari April 2016 yang sebesar 8,2 miliar dollar AS atau meningkat 3,86 persen. Untuk Impor barang modal turun 7,14 persen, dari 1,8 miliar dollar AS menjadi 1,6 miliar dollar AS.