REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Humas Badan Standardisasi Nasional (BSN) Budi Rahardjo mengatakan, anak-anak mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah perlu dilibatkan dalam edukasi standarisasi.
Oleh karena itu BSN memperkenalkan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) kepada anak-anak sebab mereka merupakan sumber daya yang paling berharga sebagai generasi penerus bangsa di masa depan.
"Melalui pengenalan standarisasi sejak anak-anak mereka diharapkan akan mengetahui dan memahami nilai dasar dari standar. Yakni keteraturan, keamanan, keselamatan, kesehatan dan kerjasama," katanya Rabu, (15/6).
BSN kembali melakukan pengenalan standarisasi kepada siswa dan siswi sekolah dasar dan menengah di Tangerang yang dikemas dengan nama Ramadhan Ber-SNI. Kegiatan ini diselenggarakan di Panti Asuhan Al Ikhlas, Ciputat, Tangerang dan diikuti oleh 60 orang peserta.
"Dalam pelaksanaan kegiatan ini, BSN bekerjasama dengan industri penerap SNI yaitu Asia Sakti Wahid Foods dengan produknya biskuit Hatari," ujar Budi.
Ketua Dharma Wanita Persatuan BSN Suparti Safrina Prasetya menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya BSN dalam melakukan edukasi kepada masyarakat tentang SNI.
Dengan kegiatan ini, generasi penerus bangsa diharapkan mampu berkontribusi terhadap pengembangan standarisasi di Indonesia dan menularkan pada generasi muda berikutnya.
Anak-anak, terang dia, perlu diperkenalkan pada produk yang ber-SNI. Produk yang sudah bertanda SNI berarti aman untuk dikonsumsi atau digunakan.
Anak-anak juga diminta berpartisipasi melalui berbagai edugames seperti lomba mewarnai maskot SNI Si Rino untuk tingkat PAUD dan sekolah dasar. Ini dilakukan agar mereka familiar dengan maskot SNI.
"Anak-anak juga lomba menyusun puzzle bertemakan SNI di Sekelilingku untuk tingkat sekolah dasar agar mereka semakin paham SNI apa saja yang ada di sekitarnya. Serta lomba detektif SNI untuk tingkat sekolah menengah yang diharapkan mereka dapat mengidentifikasi langsung tanda SNI di berbagai barang kebutuhan sehari-hari," ujar Suparti.