Rabu 15 Jun 2016 18:48 WIB

Iman Yousuf, Mantan Marinir Selamatkan 70 Nyawa dalam Serangan Orlando

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota keluarga menunggu informasi dari polisi setelah tiba di dekat lokasi penembakan kelab gay di Orlando, Florida, Ahad, 12 Juni 2016.
Foto: AP Photo/Phelan M. Ebenhack
Anggota keluarga menunggu informasi dari polisi setelah tiba di dekat lokasi penembakan kelab gay di Orlando, Florida, Ahad, 12 Juni 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO -- Mantan Marinir yang bekerja sebagai penjaga di kelab malam Pulse, telah berhasil menyelamatkan sekitar 70 nyawa saat serangan yang menewaskan 49 jiwa tersebut. Namun ia masih merasa menyesal dan berharap dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa.

"Saya berharap saya bisa menyelamatkan lebih banyak, di sana ada banyak orang tewas," kata Iman Yousuf dalam sebuah wawancara dengan CBS News.

Seperti dilansir the Independent.co.uk, Rabu (15/6), veteran Marinir berusia 24 tahun tersebut mengatakan ia sempat berjalan melewati penembak, Omar Mateen. Namun Yousuf yang berkeyakinan Hindu mengaku sedang berada di belakang kelab saat Mateen berjalan dengan menenteng senjata dan menyerang tanpa pandang bulu.

Banyak saksi awalnya mengira suara tembakan merupakan bagian dari pertunjukan di kelab tersebut. Tapi Yousuf segera menyadari jika bunyi tembakan itu berasal dari senapan serbu. "Awalnya tiga atau empat (tembakan). Itu mengejutkan, setelah tiga dari empat tembakan dan disadari itu dari kaliber tinggi," ujar Yousuf.

Baca juga, Belum Ada Bukti Keterlibatan ISIS dalam Penembakan Orlando.

Semua orang menurut Yousuf sempat membeku sebelum berlarian panik. Dalam kepanikan, menurutnya tak ada yang mencoba pintu yang mengarah keluar kelab. Yousuf pun berteriak kepada pengunjung untuk membuka pintu tersebut.

"Hanya satu pilihan. Kita tetap diam di sana dan mati atau mengambil kesempatan. Saya segera mengambil kesempatan dan melompat membuka grendel pintu agar semua orang bisa keluar dari sana," katanya.

Yousuf menambahkan setelah pintu terbuka banyak orang berlari melewatinya. Ia memperkirakan ada sekitar 60 hingga 70 orang yang sebelumnya terjebak dikoridor sebelum bisa keluar.

Berbicara kepada Daily Gazette, saudara laki-laki Yousuf, Amir, mengatakan kejadian tersebut sangat tak terduga tapi pengalaman saudaranya di Marinir membuatnya siap. Amir mengatakan, saudaranya bergabung dengan Marinir sejak berusia 17 tahun dan pernah bertugas di Irak dan Afghanistan. Yousuf telah bekerja di Pulse sekitar satu bulan sebelum penembakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement