Kamis 16 Jun 2016 05:35 WIB

Muslim Amerika: Muhammad Ali Mewakili Arti Sebenarnya Islam

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Angga Indrawan
Muhammad Ali
Foto: EPA/JAN WOITAS
Muhammad Ali

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Islam adalah agama penuh cinta, toleransi, tanpa kebencian dan kekerasan. Apakah teroris tragedi 11 September atau orang yang membunuh 49 orang di kelab malam Pulse Orlando merupakan bagian dari Islam? Muslim Amerika mengatakan, bukan keduanya.

Muslim Amerika percaya dua orang tersebut tidak mewakili iman mereka tentang Islam. Muslim dari Amerika Serikat mengatakan, orang-orang harus menyadari Muhammad Ali mewakili arti sebenarnya dari Islam.

Ali adalah salah satu olahragawan terbesar Amerika sepanjang masa dan Muslim mengatakan, Ali hidup dengan cinta, toleransi dan memiliki rasa hormat kepada semua orang. "Ia mengikuti Quran dan benar-benar penuh pengabdian untuk iman," kata komunitas Muslim AS dalam siaran bersama dilansir News.com.au, Kamis (16/6).

Menurut Muslim Amerika, orang lupa bahwa orang-orang seperti Ali lah yang membuat komunitas Muslim. "Kami merasa terdorong untuk menyatakan itu adalah pelanggaran mengerikan terhadap budaya dan hukum Amerika, serta Islam untuk menyalahkan kolektif sari seluruh masyarakat untuk dosa individu," katanya.

Sejak serangan teroris 11 September 2001, Muslim Amerika merasa secara kolektif disalahkan. Tapi sejumlah penduduk Amerika berdiri bersama para Muslim, meskipun perbedaan dalam iman dan gaya hidup. "Perbedaan bukan pembenaran untuk kekerasan," lanjut pernyataan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement