REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Jumlah penduduk miski di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tercatat mencapai 217 ribu jiwa lebih hingga akhir 2015. Menurut Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sulut Sanny Parengkuan jumlah ini mengalami peningkatan.
"Jumlah penduduk miskin ini bertambah sekitar 8,61 ribu jiwa dibanding dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2015 yang berjumlah 208,54 ribu," kata Sanny pada acara rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah di Manado, Rabu (16/6).
Persentase penduduk miskin pada bulan September 2015, kata dia, sebesar 8,98 persen atau naik 0,33 persen dibandingkan kondisi Maret sebesar 8,65 persen. "Kecenderungan peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin terindikasi terjadi di daerah perdesaan dibanding perkotaan, di perdesaan sebesar 12,10 persen sedangkan di daerah perkotaan 5,26 persen," katanya.
Indikator ini kata mantan penjabat wali kota Tomohon menunjukkan bahwa masalah kemiskinan di Sulut masih dominan merupakan fenomena perdesaan.
Sementara itu, Kepala Bappeda Sulut Roy O Roring menambahkan, telah menjadi komitmen Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw menurunkan angka kemiskinan di Sulut hingga Tahun 2021 mendatang hingga 7,00 persen.
Dia menambahkan, rakor ini dalam rangka memantapkan penyusunan dokumen stategis penanggulangan kemiskinan melalui program operasi daerah selesaikan kemiskinan (SPKD-ODSK) tahun 2016-2021.
"Pemerintah provinsi terus melakukan terobosan mengurangi angka kemiskinan di antaranya menguatkan sektor pertanian dan perkebunan, usaha mikro kecil dan menengah serta perikanan," ujarnya.