Kamis 16 Jun 2016 11:21 WIB

Pencuri Spesialis Rumah Kosong Ditinggal Tarawih Ditangkap

Rep: Djoko Suceno/ Red: Karta Raharja Ucu
Ditangkap Polisi (ilustrasi)
Ditangkap Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Kuningan -- Tiga pencuri spesialis rumah kosong yang ditinggal penghuninya untuk shalat tarawih dibekuk jajaran Satreskrim Polres Kuningan. Ketiga tersangka, yaitu AR (38 tahun), Kur (41), dan MR (35), ditangkap polisi pada Rabu (15/6) sekitar pukul 21.30 WIB.

ketiganya ditangkap usai melakukan aksi pencurian di rumah seorang warga Desa Tembong, Kecamatan garawangi, Kabupaten Kuningan. "Ketiga tersangka spesialis pencuri rumah kosong yang tengah ditinggal penghuninya shalat tarawih," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus kepada para wartawan, Kamis (16/6).

Dikatakan Yusri, dari para  pelaku polisi menyita barang bukti hasil dan alat kejahatan. Di antaranya satu unit sepeda motor Yamaha Vega, satu buah ponsel Samsung, satu buah tas, satu ubuah linggis, obeng, tang, dan martil.

Para pelaku mengaku sduah melakukan aksi kejahatannya di Kuningan sebanyak dua kali. Modus operandi yang dilakukan pelaku yaitu mencuri rumah-rumah kosong yang ditinggal penghuninya untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid.

"Mereka membagi tugas ada yang menjadi pengintai dan ada yang melakukan aksi pencurian. Polisi masih terus mengembangkan kasus ini," ujar dia.

Yusri mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada lagi selama puasa dan menjelang Lebaran. Pasalnya, kata dia, tren kejahatan akan mengalami peningkatan menjelang lebaran. Karena itu masyarakat untuk lebih berhati-hati lagi saat meninggalkan rumah dalam kondisi kosong.

"Titipkan kepada tetangga atau petugas keamanan setempat jika rumah dalam kondisi kosong," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement