Kamis 16 Jun 2016 11:33 WIB

Jokowi Beberkan Alasan Pilih Tito Karnavian Jadi Calon Tunggal Kapolri

Rep: ​Halimatus Sa'diyah​/ Red: Nur Aini
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian dicalonkan jadi Kapolri.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian dicalonkan jadi Kapolri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ​Presiden Joko Widodo akhirnya menyampaikan langsung keputusannya soal calon Kapolri baru pada publik. Presiden mengakui telah mengajukan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri.

"Memang benar kemarin, 15 Juni 2016, saya telah menyerahkan, menyampaikan surat permohonan persetujuan ​calon Kapolri ke DPR. Dan saya mengajukan calon tunggal yaitu Komjen Polisi Tito Karnavian," ujar Presiden di Istana Negara, Kamis (16/6).

Presiden mengaku memilih Tito karena ia meyakini jenderal bintang tiga tersebut memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memimpin Polri. Terbukti, kata Jokowi, Tito pernah meraih penghargaan sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian di angkatannya.

"Semua sudah tahu beliau kan dapat Adhi Makayasa," ujarnya.

Dengan kemampuannya tersebut, Presiden percaya Tito dapat meningkatkan profesionalisme Polri sekaligus memperbaiki kualitas penegakan hukum di Indonesia.  Jokowi juga berharap, DPR dapat segera memroses surat permohonan persetujuan calon Kapolri yang diajukannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement