REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pejabat banyak mengisi kegiatan bulan suci Ramadhan dengan melakukan tarawih keliling. Namun, kegiatan itu seharusnya memiliki manfaat, terutama bagi masyarakat luas.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodiq Mudjahid, mengatakan setidaknya ada tiga aspek, yang bisa dilakukan pejabat saat melakukan tarawih keliling. Ia berpendapat, ketiga aspek akan membuat kegiatan menjadi lebih berarti, karena memberikan banyak manfaat.
Pertama adalah untuk edukasi. Tarawih keliling, menurut Sodiq, harus bisa dimanfaatkan para pejabat untuk menyosialisasikan program-program pemerintah. Terlebih, para pejabat bisa memberikan penjelasan tentang kebijakan-kebijakan pemerintah, yang belum dipahami masyarakat.
Kedua untuk aspirasi. Tarawih keliling tentu harus diisi dengan dialog-gialog dengan masyarakat, tentang persoalan yang tengah mereka hadapi. Langkah itulah yang akan memberikan masyarakat kesempatan langsung, untuk memberikan aspirasi mereka kepada para pejabat.
Ketiga untuk silaturahim. Hal ini sangat penting ketika pertemuan masyarakat dengan pejabat saat tarawih keliling, tidak membuahkan solusi.
Namun, lanjut Sodiq, silaturahim merupakan satu-satunya aspek yang wajib terpenuhi, agar pertemuan itu memiliki manfaat. "Bahkan, seharusnya silaturahim itu tidak saat Ramadhan saja, tapi berlanjut di masa yang akan datang," ujar Sodiq kepada Republika, Rabu (15/6).