REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO -- Pelaku penyerangan di kelab malam Pulse, Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) diduga telah memberitahu tindakannya kepada sebuah stasiun televisi. Omar Mateen mencoba memberi informasi untuk Orlando News sekitar 45 menit setelah penembakan dimulai.
Salah satu produser di stasiun televisi itu, Matthew Gentili mengatakan ia mengangkat telepon dari Mateen. Saat itu, pria keturunan Afghanistan itu bertanya tentang penembakan. "Saya menjawab telepon seperti biasa dan diujung suara saya dengar ia bertanya apa saya tahu tentang penmebakan," ujar Mathhew.
Seketika Matthew menyadari adanya penembakan di kelab gay tersebut. Ia juga menduga kuat bahwa penelpon adalah pelaku serangan. "Penelpon kemudian juga mengakui bahwa dirinya adalah penembak," jelas Matthew.
Baca juga, Belum Ada Bukti Keterlibatan ISIS dalam Penembakan Orlando.
Selain mengaku sebagai pelaku, Matthew yakin mendengar bahwa Mateen mengatakan melakukan serangan itu untuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebelumnya, pria itu berbicara dengan cepat dengan bahasa yang tidak dimengerti.
"Sepertinya ia (Mateen) berbicara dengan bahasa Arab dan dia mengatakan melakukan serangan demi ISIS," kata Matthew menambahkan.