Jumat 17 Jun 2016 07:51 WIB

Australia Ajak Indonesia Lindungi Bangkai Kapal Perang Perth di Selat Sunda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya melindungi bangkai kapal Australia yang karam di Selat Sunda, selama Perang Dunia II sedang dilakukan.

Sekelompok tim penyelam dari Australia dan Indonesia akan memeriksa kerusakan kapal perang HMAS Perth pada akhir tahun ini, dan ada harapan Indonesia akan memberi perlindungan ekstra pada situs ini dari sergapan pengepul.

Kapal perang Perth dan kapal sekutu lainnya, yakni kapal perang AS USS Houston, tenggelam pada Maret 1942 setelah dua kapal itu terperangkap dalam invasi armada Jepang yang besar. Setelah pertempuran singkat, di mana sekitar 90 torpedo ditembakkan dari kapal Perth, kapal itu tenggelam dengan 351 awaknya.

"Banyak yang selamat tersapu ke laut. Itu adalah cobaan yang mengerikan bagi mereka, berlumur minyak dan luka bakar, banyak dari mereka mati di dalam air," kenang Kapten Ivan Ingham, komandan kapal Perth versi modern.

Para penjaga pantai dan Angkatan Laut Indonesia berpatroli di situs yang terletak di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra, tapi para pengepul masih berhasil mengambil beberapa bagian dari bangkai kapal, terutama perlengkpan dari kuningan dan selongsong peluru.

Pada 2013 dilaporkan pengangkut kapal rusak komersil yang beroperasi dari tongkang telah mengangkat potongan besar dari kapal perang Perth. Tak ada perlindungan formal untuk bangkai kapal. Keluarga para awak kapal Perth ingin beberapa jenis perlindungan resmi dari Indonesia, seperti deklarasi kapal itu sebagai situs bersejarah.

"Saya pikir sangat penting kita menghormati memori atas mereka yang gugur dalam cara yang sama seperti situs makam di mana saja. Setiap kapten dan pelaut akan merasakan hal yang sama. Mereka adalah situs suci,” sebut Kapten Ivan.

Di situsnya, Angkatan Laut Australia menyatakan kapal ini diluncurkan pada 1934 dan saat itu kapal ini menjalani masa damai dengan mengunjungi New York untuk mewakili Australia di World’s Fair.

Sebelum pecahnya perang, kapal HMAS Perth sedianya berlayar kembali ke Australia, tapi ia segera dialihkan untuk tugas perang seperti melindungi kapal tanker dan mengangkut pasukan.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/australia-ajak-indonesia-lindungi-bangkai-kapal-perang-perth/7515628
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement