Jumat 17 Jun 2016 16:20 WIB

BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Kredit Perbankan

Red: Nur Aini
 Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia menurunkan target dan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan menjadi 10-12 persen dari sebelumnya 11-13 persen, karena realisasi permintaan dan pasokan kredit yang rendah sejak awal tahun.

"Kami lihat pertumbuhan yang rendah 8 persen (April 2016) kurang lebih akhir tahun ini sekitar 10-12 persen," ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (17/6).

Pertumbuhan kredit perbankan pada April 2016 yang sebesar delapan persen, juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit pada Maret yang sebesar 8,7 persen. Maka dari itu, ujarnya, Bank Sentral perlu mengupayakan peningkatan permintaan kredit dari masyarakat dan juga meningkatkan pasokan kredit dari perbankan.

Upaya untuk meningkatkan permintaan itu, kata Perry, dengan kebijakan penurunan uang muka kredit pemilikan rumah (KPR) melalui peningkatan rasio pinjaman perbankan dibanding aset (loan to value/LTV) perumahan menjadi 85 persen. Dengan penaikan LTV, uang muka yang dibayarkan masyarakat untuk membeli rumah bekurang menjadi 15 persen dari total harga rumah. "Diharapkan ini bisa mendorong permintaan kredit perumahan dan akhirnya bisa mendorong permintaan kredit secara umum sampai akhir tahun," ujarnya.