Sabtu 18 Jun 2016 14:25 WIB

TKI Asal Solo Meninggal di Rumah Sakit Malaysia

Seorang laki-laki mengambil gambar 2 foto TKI meninggal yang dipajang di lokasi otopsi di pemakaman keluarga Dusun Pancor Kopong, Desa Pringgesela, Kecamatan Pringgesela, Selong, Lombok Timur, NTB, Kamis (26/4).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang laki-laki mengambil gambar 2 foto TKI meninggal yang dipajang di lokasi otopsi di pemakaman keluarga Dusun Pancor Kopong, Desa Pringgesela, Kecamatan Pringgesela, Selong, Lombok Timur, NTB, Kamis (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Seorang Tenaga Kerja Indonesia asal Manahan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Sri Maryani (40) dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pengobatan University Malaya (PPUM) Malaysia.

"Pihak keluarga di Solo, mendapat informasi meninggalnya Sri Maryani akibat korban tabrak lari, pada Rabu (15/6) sekitar pukul 09.00 WIB dari temannya, Moh Sofyan warga Malaysia," kata Sriyono (39) adik kandung korban di rumah duka RT 03 RW 04 Jalan Platuk I Manahan Solo, Sabtu (18/6).

Menurut Sriyono, keluarganya mendapat kabar bahwa kakak perempuannya mendapat musibah menjadi korban tabrak lari tersebut sebelum puasa Minggu (5/6). Korban dalam kondisi tidak sadarkan diri selama satu minggu.

"Kami kaget setelah korban dikabarkan meninggal di rumah sakit di Malaysia itu. Namun, pihak keluarga tidak bisa apa-apa karena tidak memiliki biaya untuk memulangkan jenazahnya," kata Sriyono.

Sriyono mengatakan pihaknya kemudian menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk meminta bantuan memulangkan jenazah korban. "Kami kemudian diminta untuk mengirimkan identitas, termasuk surat tidak mampu, dan ahli waris untuk persyaratan mengurus biayanya," katanya.

Menurut Sriyono pihak keluarga hanya bisa berharap agar Pemerintah Indonesia segera memulangkan jenazah Sri Maryani hingga sampai rumah duka untuk dimakamkan.

Sriyono mengatakan korban bekerja di luar negeri sebagai kedi golf di Club Rahman Putra Kuala Lumpur Malaysia. Sri Maryani berangkat ke Malaysia yang kedua kalinya dan terakhir sehabis Lebaran 2015.

Sri Maryani merupakan seorang janda yang memiliki tanggungan hidup empat orang anak yakniBagus Riyanto (22), Diah Ayu Citra Resmi (19), Rama Bahtiar Putra (15) dan Kunti Tri Ayudewi (11) serta ibu kandung Juminah (58).

Keluarga Sri Maryani tersebut menempati rumah di Jalan Platuk I RT03 RW IV Manahan Banjarsari Solo, berharap bantuan Pemerintah segera memulangkan jenazahnya ke Solo.

Menurut Juminah ibu kandung Sri Maryani, anak perempuannya tersebut bekerja ke Malayasia setelah usahanya membuat kerajinan sangkar burung bangkrut. Bahkan, suaminya pada tiga tahun yang lalu meninggalkan selama-lamanya akibat meninggal dunia.

"Maryani terakhir menghubungi keluarganya pada tiga bulan sebelum memasuki puasa. Saya mendapat kabar dia meninggal karena korban kecelakaan lalu lintas tabrak lari," kata Juminah lesu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement