Sabtu 18 Jun 2016 15:47 WIB

Pasukan Irak Kuasai Fallujah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Angga Indrawan
Sukarelawan yang bergabung dengan pasukan Irak dalam memerangi ISIL. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Ahmed Saad
Sukarelawan yang bergabung dengan pasukan Irak dalam memerangi ISIL. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, FALLUJAH -- Pasukan khusus Irak merebut kembali sebagian Fallujah dari militan ISIS. Bendera Irak sekarang dikibarkan di atas gedung, melambangkan kembalinya penguasaan pemerintah.

Pada Jumat pagi, pasukan Irak menekan ke pusat kota dan terjadi pertempuran sengit. Tapi pada malam, pasukan komandan khusus Haidar al-Obedi mengatakan pasukannya menguasai 80 persen kota. Militan ISIS saat ini terkonsentrasi di empat kabupaten di tepi utara.

Itu adalah langkah besar untuk mendapatkan kembali pijakan besar terakhir ISIS di provinsi Anbar, Irak barat. Para militan menyerbu kota pada awal 2014, daerah perkotaan pertama yang jatuh sebelum menyerbu sebagian Anbar dan banyak wilayah Irak utara.

"Pasukan Irak sekarang di pusat kota. Mereka tidak ada di sana sejak awal 2014," kata al-Obedi.

Militan ISIS masih bertahan di rumah sakit pusat di dekatnya. Sepanjang siang dan malam, pasukan Irak mengepung rumah sakit, bentrok dengan penembak jitu dari bangunan yang berdekatan. Namun, pasukan Irak menahan diri menyerbu gedung, khawatir terdapat pasien di dalam dan digunakan militan sebagai perisai manusia.

Selama tahun lalu, pasukan Irak yang didukung oleh serangan udara pimpinan Amerika Serikat mengambil kembali sebagian besar wilayah itu. Namun, kota terbesar kedua Irak, Mosul dan wilayah sekitarnya di utara masih di bawah penguasaan ISIS.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi berbicara di televisi nasional menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan mereka. "Kami berjanji untuk membebaskan Fellujah dan telah kembali ke pelukan bangsa," katanya dari pusat komando gabungan.

"Fallujah telah kembali dan Mosul adalah pertempuran berikutnya," katanya. Melalui akun Twitter-nya, Abadi mencicit Daesh yang menggunakan bahasa Arab untuk akronim ISIS akan kalah.

Sementara itu, pemerintah Irak sebelumnya mengatakan memiliki strategi tertentu untuk membangun koridor yang aman bagi warga sipil di pusat kota untuk pergi.

Salah satu warga Ali al-Mohammadi (29 tahun) mengatakan, ia melarikan diri dengan lebih dari selusin kerabat lainnya termasuk beberapa anak-anak. Mereka berlari ke tepi sungai Efrat yang membentang di sepanjang tepi barat Fallujah.

Para militan melepaskan tembakan ke udara untuk mengusir mereka kembali. Tapi kerumunan tumbuh dan para militan mengalah dan mulai memungkinkan mereka menyeberang dengan perahu kecil.

Lainnya mencoba melarikan diri menyusuri jalan menuju kota ke selatan. Mohammed Ismail (32 tahun) mencoba melarikan diri dengan keluarganya mengatakan, militan melepaskan tembakan ke udara untuk menghentikan mereka.

"Mereka memaksa kami untuk tinggal sampai mereka bisa membawa keluarga dan anak-anak dari Daesh untuk ikut bersama kami," katanya.

sumber : ap
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement