Sabtu 18 Jun 2016 16:24 WIB

Nelayan Sumut Takut Melaut karena Cuaca Buruk

Nelayan
Foto: Eric Ireng/Antara
Nelayan

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Cuaca buruk yang melanda perairan Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, mengakibatkan pasokan ikan berkurang. Pasalnya, cuaca buruk membuat para nelayan takut pergi melaut.

Salah seorang pedagang ikan di pasar tradisional Stabat Syafri mengatakan, pasokan yang berkurang itu menyebabkan harganya di beberapa pasar tradisional melonjak. Harga ikan mulai mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir seiring mulai terjadinya cuaca buruk yang melanda perairan Langkat.

Cuaca buruk itu menyebabkan laut sering mengalami gelombang tinggi yang menyebabkan para nelayan enggan melaut. "Akibatnya harga ikan dan komoditas laut lainnya mulai merangkak naik, karena pasokan yang berkurang itu," katanya di Stabat, Sabtu (18/6).

Harga ikan tertingi di pasar terjadi untuk komoditas ikan jenis kakap merah yang dijual Rp 65 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp50 ribu per kg. Begitu juga dengan harga ikan gembung kuring sebelumnya Rp30.000 per kg, kini dijual dengan herga Rp 38 ribu per kg.

Sedangkan ikan bawal juga naik menjadi Rp 60 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp 50 ribu per kg dan ikan tongkol dari Rp 32 ribu per kg menjadi Rp 38 ribu per kg.

Meski harga mengalami kenaikan karena pasokan yang berkurang, namun permintaan masyarakat terhadap ikan dan komoditas laut lainnya justru tidak menurun. Sementara untuk memenuhi permintaan dari para konsumen yang tetap tinggi, maka para pedagang mendatangkan ikan dari beberapa tempat seperti Pangkalan Brandan dan Belawan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement