Sabtu 18 Jun 2016 20:12 WIB

Terowongan Ijo Terendam Banjir, Perjalanan KA Terhambat

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ilham
Rel kereta api di Jawa, ilustrasi.
Foto: WordPress
Rel kereta api di Jawa, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Hujan deras yang berlangsung di wilayah Jawa Tengah Selatan bagian barat Sabtu (18/6) sore, menyebabkan bencana banjir di berbagai tempat. Di wilayah Kabupaten Banyumas, banjir melanda beberapa desa di wilayah Kecamatan Sumpyuh dan Tambak. Demikian juga di wilayah Kabupaten Kebumen.

Bahkan banjir di wilayah Kebumen, terjadi di terowongan KA di sekitar stasiun Ijo yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas. ''Banjir di terowongan Ijo merendam rel mulai dari terowongan ke arah timur atau ke arah Stasiun Gombong,'' jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono.

Menurutnya, banjir yang menggenangi jalur KA ini berlangsung sejak pukul 16.30 setelah beberapa saat wilayah tersebut berlangsung hujan deras. Saat itu, ketinggian air mencapai 20 meter di atas rel.

Mengingat kondisi ini, Surono menyatakan, perjalanan KA baik dari arah Purwokerto menuju Yogyakarta atau sebaliknya, terpaksa dihentikan sementara menunggu air surut. ''Setelah surut, kita juga masih harus melakukan pemeriksaan jalur bekas genangan. Kita harus meyakinkan agar jalur tidak terjadi gogos agar aman dilalui,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, banjir di sepanjang jalur tersebut berlangsung selama 1 jam. Sekitar pukul 17.20, beberapa KA dari arah Yogyakarta yang sebelumnya tertahan di Stasiun Gombong akhirnya bisa melintas. ''Rangkaian KA yang pertama melintasi jalur bekas banjir adalah KA Pasundan dari Surabaya menuju Kiaracondong. Untuk melintasi jalur bekas banjir, KA hanya melaju dengan kecepatan 5 km/jam,'' jelasnya.

Namun perjalanan KA Pasundan ini, sementara hanya bisa sampai stasiun Ijo. Sedangkan KA lain, seperti KA Progo jurusan Lempuyangan-Pasarsenen, masih tertahan di stasiun Gombong. ''Hal ini karena beberapa jalur KA di jalur antara Stasiun Ijo dan Tambak, terdapat jalur KA yang gogos tergerus air,'' jelas Surono.

Menurutnya, jalur rel yang gogos terdapat di Km 423+0/1 dengan panjang 15 meter dan ketinggian 30 sentimeter. Selain itu, di Km 423+2/3 yang berada di sisi barat Stasiun Ijo juga terjadi longsoran tebing.

Akibat longsor dan gogos di jalur rel tersebut, selain beberapa KA dari arah Yogyakarta yang tertahan, juga beberapa KA dari arah Purwokerto tertahan di beberapa stasiun. Antara lain KA Jaka Tingkir jurusan Merak-Solo yang tertahan di stasiun Kemranjen, KA Bengawan jurusan Pasarsenen Solo yang tertahan di Stasiun Tambak dan KA Gaya Baru Malam jurusan Pasarsenen-Surabaya yang tertahan di stasiun Sumpyuh.

Hingga pukul 19.00, sejumlah KA tersebut masih tertahan di stasiun tersebut, menunggu perbaikan jalur KA dilakukan. Namun pada pukul 19.14, sejumlah KA sudah mulai bisa melintas di jalur tersebut dengan kecepatan dibatasi 5 km per jam.

Surono menyebutkan, pada musim penghujan seperti sekarang, jalur di lokasi banjir dan gogos tersebut, memang termasuk lokasi yang rawan longsor. ''Karena itu, pada masa angkutan lebaran yang diperkirakan akan diwarnai curah hujan cukup tinggi ini, kita akan menempatkan petugas jaga di lokasi tersebut yang berjaga selama 24 jam sehari,'' jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement