REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua DPRD Kabupaten Bogor, H Ade Ruhandi, menyayangkan terjadinya insiden pasien yang tak bisa keluar dari rumah sakit karena terkendala biaya. Ia meminta sudah sepatutnya pihak rumah sakit tidak melakukan hal semacam ini.
''Ini adalah preseden buruk dan turunnya nilai kemanusiaan. Siapa pun itu, baik lembaga maupun individu, wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan bukan hanya mengedepankan faktor ekonomi dan bisnis saja, terlebih sebuah lembaga yang langsung berkaitan dengan pelayanan publik yang prima,'' kata pria yang akrab disapa Jaro Ade ini.
Jaro Ade telah mendatangi rumah sakit Mary di Cileungsi, Kabupaten Bogor, setelah mendapat kabar adanya seorang warga bernama Sry Mulyani yang tak bisa keluar dari rumah sakit. Sry tertahan karena tak mempunyai dana untuk membayar biaya pengobatan usai mengalami keguguran. Sry merupakan istri dari seorang buruh.
Mengutip keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (19/6) malam, pihak Jaro Ade dikabarkan sudah berusaha untuk menemui pimpinan rumah sakit Mary. Sementara dalam keterangan tersebut tidak ada dicantumkan keterangan dari pihak rumah sakit. Dalam keterangan itu hanya disebutkan bahwa pihak rumah sakit terkesan menghindar.
Sry mengaku sangat bahagia sekaligus terharu. Dia mengucapkan syukur dan terimakasih karena ada pihak yang bersedia untuk mencarikan solusi terhadap persoalan yang menghimpitnya.
"Terima kasih pak, entah apa yang terjadi jika bapak tidak datang. Allhamdulillah bapak peduli pada masyarakat seperti kami, orang tidak mampu, Alhamdulillah ya Allah," ucap Sry sambil meneteskan air mata.