REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 72 kepala keluarga yang terdiri dari 175 jiwa di Daleman Kelurahan Ngringo Kecamatan Jateng Kabupaten Karanganyar, Jateng, terpaksa diungsikan karena rumah mereka terendam air akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo.
Korban banjir tersebut itu tinggal di RT 1 dan 2 sebanyak 30 KK, RT 3 sebanyak tiga KK RT 6 ada enam KK dan RT 7 sebanyak 33 KK, di Desa Daleman, Kelurahan Ngringo, Kecamatan Jateng, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Salah seorang petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karanganyar Parno, Ahad (19/6), mengatakan, untuk warga yang tinggal di RT 7 yang terdiri dari 33 KK semua diungsikan karena rumahnya terendam air dengan kedalaman antara dua sampai tiga meter. Mereka itu diungsikan di tempat saudaranya dan sebagian ada yang mendirikan tenda-tenda di jalan masuk kampung tersebut yang tidak kebanjiran.
Dikatakan banjir kali ini memang cukup besar dibanding 2012. "Tahun 2012 di daerah ini juga kebanjiran akibat meluapnya air Sungai Bengawan Solo, tetapi tidak besar seperti sekarang," kata Kuswanto salah seorang korban banjir tersebut.
Menyinggung mengenai bantuan yang diberikan dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar, warga yang terkena korban banjir mengatakan ada sebagian yang diberikan pinjaman tenda-tenda untuk mengungsi bagi warga yang tidak mempunyai sanar saudara. "Tadi malam juga diberikan nasi bungkus kepada warga untuk makan saur, untuk selebihnya itu sampai sekarang belum ada lagi," kata mereka.
Banjir kali ini tidak saja merendam rumah-rumah penduduk tetapi juga merendam ratusan ekor ternak babi milik warga yang sampai sekarang belum bisa diselamatkan atau diewakuasi. Kedalaman air yang melanda di rumah penduduk itu antara dua sampai tiga meter dan karena datangnya mendadak sehingga warga juga tidak bisa menyelamatkan barang-barang miliknya yang ada dirumah.
Air Sungai Bengawan Solo itu mulai besar sekitar pukul 22.30 WIB Sabtu (18/6) dan setelah itu terus naik, tetapi Ahad (19/6) dini hari mulai berkurang meskipun baru sedikit. "Air banjir Sungai bengawan Solo sekarang memang mulai surut, tetapi di daerah hulu sungai seperti di Wonogiri masih tampak diselimuti awan yang tebal dan apabila turun hujan lagi bukannya tidak mungkin banjir bisa tambah besar lagi," katanya.