Ahad 19 Jun 2016 13:13 WIB

Gerindra: Tito Harus Klarifikasi Beberapa Hal Sebelum Jadi Kapolri

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bayu Hermawan
Komjen Pol Tito Karnavian.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Komjen Pol Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Andre Rosadie mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu segera diklarifikasi Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebelum dilantik sebagai Kapolri.

Andre menjelaskan dua hal yang harus segera diklarifikasi, berkaitan dengan netralitas Tito dan Pilkada DKI. Meski begitu, ia mengatakan pada dasarnya Gerindra mengapresiasi atas dipilihnya Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal.

"Kami menghormati Presiden Jokowi yang mengusulkan Tito Karnavian atas dasar prestasi dan kapasitasnya yang mumpuni untuk memimpin Polri ke depan. Tetapi ada dua hal yang perlu Komjen Tito klarifikasi kepada masyarakat luas," katanya.

Andre membeberkan, persoalan pertama berkaitan dengan isu netralitas. Menurut dia, seluruh rakyat Indonesia tahu bahwa pada nama Tito Karnavian ikut dicatut dalam rekaman 'Papa Minta Saham'. Muncul isu, Tito yang menjabat Kapolda Papua waktu itu ikut memenangkan Presiden Jokowi lewat noken.

Wasekjen Gerindra itu mengatakan, pihaknya tidak ingin Tito masih menjadi tim sukses Jokowi apabila nantinya sudah dilantik sebagai Kapolri.

Harus diklarifikasi bahwa Tito tidak berpolitik praktis karena Polri milik rakyat bukan kelompok tertentu. Andre juga mempermasalahkan kedekatan Tito dengan Gubernur DKI Jakarta, Ahok.

"Dalam rangka pilkada DKI, Komjen Tito diketahui punya hubungan baik dengan Ahok. Ini juga perlu diklarifikasi, jangan sampai Polri ke depan diseret-seret ke Pilkada DKI," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement