REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Operasi pencarian pendaki asal Swiss yang hilang di Gunung Semeru, Lionil Du Creaux, dihentikan pada Sabtu (18/6) petang. Operasi pencarian dilakukan sejak 8 Juni 2016 atau sehari setelah ia dilaporkan hilang oleh rekannya yang bernama Alice Guignard.
Tim SAR gabungan telah berupaya keras termasuk menggunakan drone untuk mencari Lionel. Namun usaha tersebut tak membuahkan hasil. Lionil tetap tak ditemukan meski petugas sempat menemukan jejak kaki dan patahan ranting yang diduga menjadi petunjuk lokasi pria 26 tahun itu.
Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kenedie mengatakan operasi SAR terbuka berakhir setelah pencarian dilakukan selama sepuluh hari. "Mau dicari ke mana lagi kalau pencarian dilanjutkan?," ujarnya Ahad (19/6).
Saat ini pihaknya masih akan melakukan evaluasi pascaditutupnya operasi SAR terbuka. Salah satu agenda evaluasi adalah menentukan kapan Semeru kembali dibuka untuk kegiatan wisata dan pendakian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Hendro Wahyono menjelaskan tim reaksi cepat BPBD Lumajang telah ditarik dari lokasi pencarian sejak Sabtu (18/6). Pada hari terakhir pencarian, tim mengoperasikan drone selama kurang lebih satu jam.
"Namun drone yang terbang di sekitar Blank 75 kembali mendarat karena terkendala kabut," katanya.
Tim pencarian kemudian dibagi menjadi dua. Tim pertama memfokuskan pencarian di sekitar Pal B dan tim kedua menyisir di sekitar air terjun Gunung Jenggel. Sekitar pukul 12.40 seluruh tim menuju Ranupani dan Pos Tawon Songo. Pukul 18.30 operasi pencarian Lionel resmi ditutup.
Leonil dan Alice berangkat dari Malang pada Ahad (3/6). Mereka masuk ke Desa Ranupani pada pukul 07.00 WIB. Keduanya langsung menuju lokasi pendakian tanpa ada pemberitahuan atau melapor ke pos dan tanpa register alias ilegal.
Mereka mendaki ke puncak dan sampai di daerah Watu Gede pukul 14.0. Pada pukul 17.47, Alice tidak melanjutkan ke puncak karena kelelahan namun Lionel tetap melanjutkan ke puncak. Selanjutnya Alice memutuskan kembali ke Kalimati. Akan tetapi karena tidak tahu jalan Alice tersesat dan tidak melalui jalur track sebelumnya.
Ia justru menuju punggungan bukit arah ke kiri arah Arcopodo. Di lokasi tersebut Alice bertahan dan menunggu selama dua hari dua malam. Senin (6/6) Alice ditemukan oleh Heri Sumantri dari tim Haspala Malang yang sedang memandu tamu pada pukul 22.00 WIB.
Pada saat itu Heri mendengar teriakan-teriakan minta tolong. Alice lalu dibawa turun dan pada Selasa (7/6) sore melaporkan resmi kepada petugas resort Ranupani.