REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidowi mengatakan Kominfo MUI akan segera merilis hasil pantauan tayangan televisi selama Ramadhan. Menurut Masduki, Kominfo MUI bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam melakukan pemantauan tersebut.
Masduki mengungkapkan, secara garis besar tayangan televisi hingga saat ini memberikan tontonan yang ramah terhadap Ramadhan. “Sebagian besar televisi mendukung baik dalam tayangan yang sifatnya live ataupun tayangan yang sifatnya sinetron,” ujar Masduki kepada Republika.co.id, Ahad (19/6).
Kendati demikian, Masduki mengakui ada beberapa tayangan yang masih belum sesuai dengan semangat ramah Ramadhan. Berdasarkan pemantauan Kominfo MUI dan aduan dari masyarakat, tayangan yang sifatnya lawakan pada saat menjelang sahur dan berbuka masih ditemukan kesan vulgar dan kurang ramah terhadap semangat Ramadhan.
Tehadap stasiun televisi yang mendapatkan catatan khusus ini, Masduki mengatakan MUI akan mengajak pihak stasiun televisi itu berdiskusi secara kekeluargaan dan silaturahim. Dia menilai cara tersebut lebih efektif. Sementara, teguran akan dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam hal ini KPI.
Cara-cara kekeluargaan bahkan sudah dilakukan sebelum Ramadhan. “Silaturahim ini sudah berjalan dengan sangat baik, sehingga jalannya tayangan Ramadhan relative kondusif,” jelas Masduki.
Dalam diskusi nanti, Kominfo MUI akan meminta stasiun televise membantu mendorong orang dapat beribadah dengan khusyuk. Pihak stasiun televise diharapkan bisa diajak bersilaturahim untuk memperbaiki program agar tayangan agar bisa ramah terhadap Ramadhan. Hingga saat ini, Masduki mengaku pihaknya masih melakukan penilaian terhadap pemantauan yang dilakukan Kominfo MUI sendiri maupun pemantauan dari aduan masyarakat.