REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pemilihan Umum, Said Salahuddin mengatakan, munculnya calon perseorangan atau independen menjadi koreksi internal bagi partai politik. Karena itu, kata dia, partai politik tidak boleh merasa selalu paling hebat, justru mereka harus menjadikannya sebagai pelajaran paling penting.
"Parpol tidak boleh paling hebat, tidak boleh merasa paling benar, paling bisa menghasilkan pemimpin, tetapi kelompok masyarakat yang tidak berarti pun memiliki peluang. Mempunyai kebebasan untuk mengusung calon pemimpin," kata Said usai mengikuti diskusi umum di Hotel Cemara 2, Jakarta Pusat, Ahad (19/6).
Said mengatakan, kehadiran calon-calon perseorangan yang kuat harus dijadikan pelajaran penting agar partai politik tidak bermain-main lagi dengan kaderisasi. "Jadi kehadiran calon-calon perorangan yang kuat sebetulnya menjadi salah satu pelajaran penting bagi mereka untuk tidak bermain-main lagi dengan kaderisasi," ujar dia.
Selama ini, kata Said, yang selalu berulang di partai politik adalah pendidikan politik. Namun, lanjut dia, hal itu tidak pernah sampai ke akar masyarakat. "Makanya saya kira munculnya calon persorangan, saya kira ada baiknya untuk menjadi salah satu bahan refleksi," jelas dia.
Selain itu, Said juga menyarakan agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk tetap maju melalui jalur perorangan sebagai ujicoba. Karena DKI merupakan barometer politik. "Kalau di Jakarta sudah kuat, di daerah-daerah juga akan muncul. Jadi satu bahan pelajaran penting bagi partai untuk berbenah," ucap dia.